- VIVA/Muhammad Naufal
VIVA – Laporan Startup Ranking menyebut, jumlah startup di Indonesia pada 2022 mencapai 2.364 sehingga berada di peringkat kelima dunia setelah Amerika Serikat (AS), India, Inggris, dan Kanada.
Melihat potensi yang konkret, maka tak heran jika startup digital dalam negeri terus didorong untuk melakukan ekspansi keluar dan mendapatkan jangkauan dari investor global.
Kominfo berperan sebagai ujung tombak demi memajukan transformasi digital Tanah Air yang dalam lanskap global trennya berkembang begitu cepat dan semakin kompetitif, termasuk di dalamnya tanggung jawab terhadap perkembangan perusahaan rintisan berbasis digital.
Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo, meluncurkan program Hub.id yang diperuntukkan bagi startup di Tanah Air. Hub.id merupakan akselerator satu-satunya dari pemerintah yang tidak hanya berfokus pada 'investment', tapi juga 'matchmaking'.
Sebagai informasi, Hub.id tahun lalu diikuti 43 startup. Nah, Kominfo menargetkan 25 startup digital yang bergerak di 5 bisnis untuk bergabung dalam program ini pada 2022.
Kelimanya adalah financial services, logistics, SMB enabler, B2B dan enterprise solution, serta agri dan aqua culture. Nantinya, lima startup digital ini akan dikirim ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan perusahaan teknologi melalui skema global immersion.
"Program ini akan menggunakan skema business matchmaking yang akan mempersiapkan pertemuan bisnis (B2B) para peserta (startup) dengan jejaring (investor) secara one-on-one," ungkap Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo, I Nyoman Adhiarna, di Jakarta, Senin, 13 Juni 2022.
Dengan begitu, Hub.id memperhatikan kebutuhan, baik dari startup maupun investor. Dalam menjalankan program ini, Kominfo juga menggandeng MDI Ventures, anak perusahaan Telkom Group yang berperan sebagai pemodal besar (venture capital/VC), sebagai mitra.
Nantinya, MDI Ventures akan membantu pelaksanaan rangkaian program Hub.id. Mulai dari mentoring session, business matchmaking, dan juga demo day. Pada 2021, peningkatan jumlah transaksi meningkat sebesar 2 kali lipat dan 22 perputaran pendanaan memiliki nilai sebesar US$50 juta atau Rp735 miliar.
