2 Startup Siap Terbang ke Mars di 2024, Mau Langkahi SpaceX Elon Musk

Planet Mars dan Bumi.
Sumber :
  • The Mirror

VIVA Tekno – Dua perusahaan rintisan atau startup luar angkasa asal California, Amerika Serikat (AS), Relativity Space dan Impulse Space, mengumumkan kerja sama mereka untuk meluncurkan misi komersial pertama ke Mars pada 2024.

Kupas Tuntas Starlink, Satelit Elon Musk yang Siap 'Menerangi' IKN

Hal ini menunjukkan bertahun-tahun sebelum perjalanan potensial pertama yang akan dilakukan oleh perusahaan teknologi luar angkasa besutan Elon Musk, SpaceX yang dikenl memiliki rencana jangka panjang untuk membangun pemukiman manusia di Planet Merah tersebut.

Nantinya, Relativity Space akan menyediakan Roket Terran R cetak 3D yang dapat digunakan untuk peluncuran misi, sementara Impulse Space akan menyediakan Mars Cruise Vehicle dan Mars Lander untuk menempatkan peralatan di permukaan Mars.

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

Jika Relativity Space dan Impulse Space melakukan sesuai rencana, mereka mungkin menjadi perusahaan ruang angkasa komersial pertama yang mencapai Mars.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak masih belum ada perusahaan yang berhasil menempatkan muatan tunggal ke luar angkasa hingga saat ini.

Satelit Merah Putih 2 akan Beroperasi Penuh

Adapun, Relativity Space telah didirikan pada 2015 dan sejak saat itu, perusahaan ini telah memelopori penggunaan printer 3D logam untuk memproduksi badan pesawat dan mesin roketnya, pendekatan manufaktur yang diklaim Relativitas mengurangi kompleksitas rantai pasokan dan jadwal pengembangan.

Selain itu, perusahaan Relativity Space ini juga tengah mengoperasikan atau sedang mengembangkan beberapa fasilitas peluncuran dan infrastruktur terkaitnya di beberapa instalasi milik Angkatan Udara AS dan NASA.

Namun, hingga saat ini ia masih belum pernah menempatkan roket ke luar angkasa, dan misi 2024 ini akan menjadi peluncuran pertama Terran R. Sementara itu, Impulse Space didirikan pada 2021 dan saat ini telah memiliki 40 karyawan.

 Sebagaimana yang tertulis pada akun LinkedIn mereka, perusahaan ini bermaksud untuk mengadakan "pengiriman muatan ruang angkasa jarak jauh yang murah dan gesit" sehingga pelanggan dapat  "mengakses orbit mana pun" atau bahkan menjangkau planet lain, mengutip dari situs Space, Kamis, 21 Juli 2022.

Terlepas dari kenyataan bahwa misi 2024 yang direncanakan akan menjadi yang pertama bagi mereka, para pemimpin di kedua perusahaan tersebut telah lebih dulu menegaskan bahwa mereka memiliki keyakinan bahwa kemitraan ini dapat mendaratkan muatan di Mars.

"Ini adalah tonggak utama bagi Impulse dan Relativity, serta seluruh industri luar angkasa," kata Pendiri dan CEO Impulse Space Tom Mueller dalam pernyataannya.

"Salah satu aspek yang paling menantang dari pendaratan di Mars adalah 'tahap meluncur,' yang melibatkan aeroshell untuk kelangsungan hidup para pendarat saat memasuki Mars. Dengan kekuatan tim gabungan kami, pengalaman dan semangat, saya yakin ini akan menjadi misi bersejarah  dan salah satu dari banyak misi yang akan datang."

Sebagai informasi, berdasarkan profil LinkedIn-nya, Mueller sendiri merupakan anggota pendiri SpaceX dan memimpin departemen propulsi dari 2014 hingga 2019, setelah sebelumnya menjabat sebagai VP Propulsion Engineering dari 2002 hingga 2014.

Sementara itu, Tim Ellis, Co-Founder dan CEO Relativity menyatakan bahwa, kemitraan antara kedua perusahaan ini membuat impian umat manusia untuk mencapai Mars dapat dicapai.

"Kami percaya membangun masa depan multiplanet di Mars hanya mungkin jika kami menginspirasi puluhan hingga ratusan perusahaan untuk bekerja menuju tujuan tunggal," kata Ellis dalam pernyataannya.  

Ia juga menambahkan, "Ini adalah tantangan monumental, tetapi yang berhasil dicapai, akan memperluas kemungkinan pengalaman manusia dalam hidup kita di dua planet." ujar Ellis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya