Masih Banyak Pekerjaan Rumah 'Membumikan' Aset Kripto

Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.
Sumber :
  • Pioneering Minds

VIVA Tekno – Aset kripto atau cryptocurrency di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat yang kian populer menjadi salah satu instrumen investasi baru yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat di Indonesia.

6 Tips Dasar Bermain Cryptocurrency

Hal ini tercermin dari semakin meningkatnya pilihan platform investasi kripto yang tersedia di Indonesia saat ini. Adapun faktor utama yang mendorong meningkatnya investasi kripto di Indonesia adalah inovasi teknologi.

Temuan tersebut terlihat dari hasil riset startup Sampingan bertajuk 'Current State of Cryptocurrency in Indonesia'.

Blockchain Bikin Transaksi Keuangan Lintas Batas Enggak Ribet

Dalam riset tersebut ditemukan bahwa sekitar 62 persen responden tertarik berinvestasi di pada aset pertama kali karena minat dan keingintahuannya terhadap teknologi terbaru.

Menariknya, minat dan keingintahuan responden ini masih belum dibarengi dengan komitmen investasi berjumlah besar dalam aset kripto.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Hal ini ditunjukkan dengan nilai investasi yang tergolong masih rendah yakni di angka Rp500 ribu dengan frekuensi investasi rata-rata dua hingga tiga kali setiap bulannya.

Hal tersebut dimungkinkan karena masih awamnya pemahaman akan produk dan jenis investasi yang ada dalam cryptocurrency.

Ketertarikan dan keingintahuan masyarakat terhadap kripto juga dapat dimanfaatkan oleh penyedia platform untuk menarik investor.

"Aset kripto merupakan jenis investasi yang tergolong baru di Indonesia, banyak produk baru yang juga muncul, sehingga literasi dan karakteristik masyarakat Indonesia terkait dengan kripto juga masih sangat beragam. Jadi, masih butuh edukasi yang tepat untuk menarik perhatian para investor di industri ini," ungkap Chairwoman Asosiasi Blockchain Indonesia Asih Karnengsih, dalam konferensi pers virtual, Rabu, 31 Agustus 2022.

Selain itu, potensi pasar yang dapat digarap oleh penyedia platform investasi kripto juga masih tinggi.

Berdasarkan data terbaru Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), saat ini jumlah pengguna aset kripto di Indonesia berada di angka 14,6 juta jiwa atau 4 persen dari keseluruhan populasi masyarakat Indonesia.

Berdasarkan riset ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penyedia platform investasi kripto untuk dapat menjaring investor berinvestasi di platformnya.

Laporan ini menunjukkan bahwa pertimbangan utama sebagian besar masyarakat saat memilih platform investasi kripto yang akan digunakan adalah legalitas dari pemerintah serta reputasi yang baik dari merek platform itu sendiri.

"Ketika seseorang mulai berinvestasi di kripto, yang pertama kali mereka cari adalah yang sudah terdaftar di Bappebti. Artinya, penyedia platform ini sudah lulus standard keamanan. Sisi lain, penyedia platform juga perlu memperkuat strategi akuisisi konsumen yang tepat untuk meningkatkan basis pengguna," papar Asih.

Sementara itu, Vice President Commercial Sampingan Charles Bronson menjelaskan bahwa untuk dapat meningkatkan basis pengguna, penyedia platform kripto dapat menggunakan dua pendekatan, yakni offline dan online.

"Pendekatan offline dilakukan untuk meningkatkan basis pengguna dengan kegiatan-kegiatan on ground brand activation untuk mendorong akuisisi pengguna di wilayah-wilayah tertentu. Di sisi lain, pendekatan online bisa dilakukan lewat aktivitas digital seperti ads di internet maupun melalui sambungan telepon," jelasnya.

Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan masing-masing. Adapun pendekatan online dapat dilakukan secara lebih fleksibel dengan jangkauan area yang tidak terbatas. Di sisi lain, pendekatan offline memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi dengan proses akuisisi yang relatif lebih singkat.

"Jadi, kembali lagi kepada penyedia platform, mana yang lebih cocok dengan produknya apakah pendekatan offline atau online. Sampingan menyediakan layanan yang dapat membantu penyedia platform untuk meningkatkan basis pengguna melalui kedua pendekatan tersebut," kata Charles.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya