UMKM jadi Pusat Perhatian, Mulai dari Anggaran hingga Paket Hemat

Ilustrasi UMKM.
Ilustrasi UMKM.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA Tekno – Indonesia mulai berbenah kembali pascapandemi Covid-19. Salah satunya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang secara khusus mengalokasikan anggaran sebesar Rp178,3 triliun untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Turunan dari program ini yang terealisasi, di antaranya BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro) – jenis BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang menyasar ke 12,8 juta pelaku usaha mikro.

Berkat program ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat setidaknya 84 persen UMKM kembali beraktivitas. Tren positif ini direkam oleh Sribu sebagai platform penyedia jasa pekerja lepas (freelancer).

Kepala Eksekutif Sribu Ryan Gondokusumo mendapati peningkatan data transaksi atau gross transaction value (GTV) sebesar 8,7 persen sepanjang 2020–2021.

Ia menilai, meningkatnya GTV menjadi pertanda baik apabila dibandingkan dengan data pada 2019–2020 yang mengalami penurunan hingga 20 persen.

"Tren peningkatan GTV diperkirakan akan terus berlangsung hingga penghujung tahun ini. Kami optimis, hal ini bisa juga diartikan sebagai tanda kembalinya geliat UMKM Indonesia yang sempat lesu selama pandemi," ungkapnya di Jakarta, Jumat, 16 September 2022.

Dalam upaya mempertahankan kembalinya geliat UMKM, Ryan beranggapan bahwa para pelaku UMKM sebaiknya memiliki keterbukaan terhadap penggunaan freelancer dan praktik outsourcing dalam mendukung pertumbuhan usaha.

Halaman Selanjutnya
img_title