UMKM 'Unbanked' Bisa Pinjam Uang ke Bank

Artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
Sumber :
  • Science HowStuffWorks

VIVA Tekno – Sebanyak 91,3 juta orang Indonesia tidak memiliki rekening bank. Data tersebut diungkap Bank Indonesia (BI) per Februari 2022. Penelitian Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) – survei rutin di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS), juga melaporkan hanya 80,27 juta orang Indonesia yang memiliki rekening bank (unbanked).

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Fakta ini menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya telah menetapkan target keuangan inklusif mencapai 90 persen pada 2024. Bank dan penyedia layanan keuangan konvensional lainnya menghadapi sejumlah tantangan dalam memperluas cakupan pinjaman modalnya.

Sebab, catatan keuangan yang minim atau skor kredit yang kurang baik dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta masyarakat unbanked.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Inilah yang membuat mereka ragu untuk mencairkan dana pinjaman ke UMKM dan masyarakat unbanked tersebut. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi analisis data di seluruh bank, lembaga layanan keuangan, dan entitas e-commerce akan menjadi stimulan besar yang menggabungkan kemajuan teknologi digital ke dalam institusi keuangan tersebut.

Strategi selanjutnya adalah memanfaatkan AI dan sains data untuk memandu perbankan dan lembaga-lembaga jasa keuangan dalam memberi penjaminan pinjaman, dan mendorong institusi-institusi tersebut untuk lebih berani menembus kelompok nasabah-nasabah baru, termasuk UMKM dan masyarakat unbanked.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Usaha UMKM ayam penyet jadi bisnis menarik dan menjanjikan

Photo :
  • IG @ayampio2019

Selain menggunakan AI dan big data, bank dan lembaga jasa keuangan dapat memprediksi peminjam yang dapat dipercaya maupun yang berisiko. Dengan menggunakan teknologi tersebut sebagai alat prediksi yang akurat, bank, lembaga jasa keuangan, dan perusahaan e-commerce dapat lebih leluasa menyalurkan pinjaman modal kerja dan kredit.

Solusi penilaian kredit alternatif diperlukan untuk meyakinkan individu-individu yang tidak memiliki rekening bank untuk beralih ke lembaga-lembaga perbankan dan layanan-layanan keuangan yang lebih transparan dan diregulasi oleh pemerintah.

Sejumlah bank, lembaga keuangan, dan perusahaan e-commerce di Indonesia meningkatkan sistem keamanan mereka dengan dukungan Advance.AI (AAI) – perusahaan teknologi kecerdasan buatan.

"Meningkatnya gelombang kewirausahaan dan UMKM di Indonesia membutuhkan solusi bisnis yang lebih mudah namun andal. Indonesia sedang menatap potensi besar di mana bank, lembaga keuangan, dan e-commerce dapat memperoleh manfaat dengan menyalurkan pinjaman modal kerja ke pengusaha UMKM," ungkap Country Manager Advance.AI Indonesia Ronald Molenaar, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 29 September 2022.

Oleh karena itu, solusi penilaian kredit alternatif diperlukan. Lalu, kata Ronald, penggunaan AI dan sains data untuk membedakan pemohon pinjaman yang aman dan berisiko berpotensi menjadi solusi untuk prosedur manajemen risiko yang lebih mulus dan akurat.

Tokopedia.

Photo :
  • Tokopedia

Menurutnya, AAI membantu mitra-mitranya menjalani prosedur KYC (know your customer) dengan menggunakan deteksi biometrik sederhana, seperti saat proses akuisisi pelanggan individu.

Ronald juga mengaku menyediakan mekanisme pengamanan yang komprehensif bagi bank untuk mencegah individu yang tidak berwenang dalam mengakses dan mencairkan dana nasabah.

Salah satu teknologi KYC AAI adalah sistem optical character recognition (OCR) yang terhubung dengan fitur liveness detection agar memastikan profil individu yang akan melakukan transaksi sama dengan identitas yang telah didaftarkan. Perbandingan wajah ini didahului dengan prosedur penilaian pencocokan wajah yang terdapat di aplikasi.

Profil nasabah yang pertama kali terdaftar dicocokkan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah didokumentasikan pada tahap awal pendaftaran nasabah di akun tersebut.

"Di sinilah kami masuk dan mendukung. Ini adalah kesempatan di mana kami dapat mengisi kesenjangan dan membangkitkan keadaan, meski masih dibutuhkan berbagai peningkatan kualitas infrastruktur dan koneksi internet, serta literasi nasabah," tuturnya.

Sebagai informasi, AAI menjalin kemitraan strategis dengan Semangat Digital Bangsa (SDB), penyedia innovative credit scoring (ICS) berbasis e-commerce yang terafiliasi dengan Tokopedia, untuk memanfaatkan AI dalam melakukan verifikasi identitas digital, manajemen risiko, dan proses otomatisasi terkait kelayakan kredit dan validasi data calon peminjam dana (debitur).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya