- VIVA/Muhammad Naufal
VIVA Tekno – Seiring dengan kian pesatnya perkembangan teknologi, begitu pula penipuan yang terjadi di dunia digital.
Hal ini diungkapkan oleh GoFood yang mengatakan, pihaknya turut memberikan pembelajaran terhadap para merchant-nya dalam meningkatkan keamanan tersebut.
“Kami sadar bahwa para fraudster ini makin canggih, jadi 3 tahun terakhir ini kita juga fokus kesana. nama campaign-nya Jaga,” ujar Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan, dalam sesi group interview, di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022.
Melalui kampanye tersebut, GoFood menggencarkan hal-hal dasar perihal keamanan data. Misal, tidak boleh membagikan kode One Time Password (OTP) hingga hal-hal teknikal.
“Edukasi-edukasinya sangat beragam seperti OTP engga boleh di share sampai yang cukup technical sampai berkolaborasi dengan siber kreasi dari Kominfo” kata Bayu.
“Dalam campaign ini kami benar-benar mengedukasi hal-hal basic yang mungkin kita di kota-kota besar udah lebih aware kalau OTP gaboleh di share, tapi buat temen temen wirausaha yg baru masuk digital,” timpal Bayu.
Tidak berhenti sampai di sana, dari segi teknikal, pihaknya juga turut mengamankan. Salah satunya dengan tidak lagi melampirkan nomor telepon merchant.
“Sejak dua tahun lalu kita skarang udh engga ada lagi tuh nomor telpon merchant di aplikasi, itu salah satu cara kita lindungi, nomor driver juga sudah kita masking.” ujar VP Corporate Affairs, Rosel Lavina, dalam sesi group interview, di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022.
Selain itu, pada tatanan merchant juga satu sama lainnya saling melindungi, terlebih sesama mereka saling terhubung melalui chat group.
“Kalau di KOMPAG lebih gampang, kita tergabung dalam chat group, kalau ada phishing atau fraud, teman-teman malah lebih cepat, tanpa ngomong duluan ke GoFood malah tanggap duluan.” Lathiful Amri, Pewakilan Mitra Usaha GoFood dan Pemilik Usaha Pancong Ruang Rasa dalam sesi group interview, di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022.
