Patut Dicoba, 3 Layanan Ini Bikin UKM Move On dari Kegagalan

- Dok. GudangAda
VIVA Tekno – Masifnya disrupsi teknologi digital telah mengubah perilaku konsumen. Berdasarkan riset Google, Temasek & Bain, terdapat 21 juta konsumen digital baru pada 2021.
Kondisi ini memaksa para pelaku usaha, tidak terkecuali usaha kecil dan menengah atau UKM, untuk beradaptasi dengan keadaan agar tetap mampu bertahan di era industri 4.0.
Adopsi solusi digital bagi pelaku UKM harus diimbangi dengan tingkat literasi keuangan digital yang baik, sehingga platform digital dapat memberikan dampak optimal bagi perkembangan bisnis.
Nah, perusahaan rintisan atau startup digitaliasi warung GudangAda menghadirkan solusi bisnis digital terintegrasi melalui ekosistem digital yang inklusif bagi UKM dan pemain rantai pasok yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis.
Startup.
- Medium
Senior Vice President Merchant Solution and Revenue Management GudangAda Neni Sukirman menuturkan bahwa gagasan digitalisasi secara inklusif bisa efektif dilakukan jika pelaku digital bisa memberdayakan para pemain rantai pasok dan pedagang tradisional di Indonesia.
"Kami hadir sebagai sebagai platform e-commerce B2B bagi produsen, pedagang, grosir, dan pedagang eceran. Upaya percepatan inklusi keuangan bisa dimulai dari integrasi seluruh rantai pasok agar mudah terhubung. Tapi, kami bukan untuk menggantikan peran para pemain di industri B2B melainkan untuk memberdayakan mereka agar menggunakan pendekatan digital," katanya di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.