Biang Kerok PHK Massal Startup di Indonesia

- VIVA.
VIVA Tekno – Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Fintech (Indef) Nailul Huda bicara soal tren pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa startup asal Indonesia. Menurutnya, hal ini dikarenakan penurunan ekspektasi adopsi digital yang menurun.
"Banyaknya layoff bukan dari investasi, tapi penurunan ekspektasi adopsi digital di tahun ini," ujarnya, dalam acara ‘Digital Industry Forecast (DIECAST) 2023: Redefine Business Strategy for Sustainable Transformation’ di Jakarta, Senin, 5 Desember 2022.
Adopsi digital menurun di tahun ini padahal tahun lalu kenaikannya mencapai 75 persen. Sedangkan, tahun ini hanya 19 persen.
Penambahan konsumen baru juga relatif menurun. Dari layanan antar makanan hingga music on demand maupun video seperti Spotify. "Tahun depan ekonomi digital masih akan ditopang oleh e-commerce dan layanan keuangan digital,” tuturnya.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global membuat optimisme ekspektasi GMV (Gross Merchandise Volume) pada 2025 mencapai US$146 miliar. Tapi menurun menjadi US$130 miliar di tahun ini.
Digital Industry Forecast (DIECAST) 2023
- Misrohatun Hasanah
"Google mengimplikasikan bahwa estimasi tahun lalu berkurang, tidak seoptimis sebelumnya ketika melihat pertumbuhan ekonomi digital," kata Nailul.