Aktivitas Belajar Jadi Fleksibel Lewat Bantuan Teknologi

Platform untuk belajar.
Platform untuk belajar.
Sumber :
  • Dok. Quipper

VIVA Tekno – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memaparkan empat faktor utama penyebab kerusakan bangunan akibat guncangan gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Keempatnya yaitu kedalaman, kondisi tanah, kondisi topografi, dan kondisi struktur.

Pertama, gempa Bumi sangat merusak karena dikendalikan oleh faktor kedalaman pusat gempa yang dangkal sekitar 11 kilometer, bahkan, gempa susulan ada yang hanya 5 kilometer. Kedua, penyebab kerusakan bangunan akibat lokasi pemukiman berada pada tanah lunak atau tanah lepas.

Kondisi itu menyebabkan efek amplikasi, yang artinya, apabila gelombang gempa merambat pada tanah tersebut akan mengalami penguatan. Kemudian, ketiga akibat pengaruh topografi karena banyak bangunan berada di tepi lereng atau lembah yang mengakibatkan peningkatan intensitas guncangan dan kerusakan.

Selanjutnya, faktor terakhir akibat struktur bangunan yang tidak memenuhi standard aman gempa Bumi. Seperti diketahui, gempa Bumi berkekuatan magnitudo (M) 5.6 pada 21 November 2022 dalam sekejap melumpuhkan seluruh aktivitas di Cianjur. Salah satunya pendidikan.

Ilustrasi gempa Bumi.

Ilustrasi gempa Bumi.

Photo :
  • Freepik

Berdasarkan data rekapitulasi sementara Disdikpora Cianjur per 26 November, tercatat 250 unit bangunan sekolah dan 1.597 ruang kelas rusak, 666 siswa dan 59 guru luka-luka, serta 42 siswa dan 10 guru meninggal dunia. Ini belum termasuk ribuan siswa dan guru korban selamat yang mengalami trauma.

Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar (KBM) selama dua minggu pascagempa harus diliburkan dan pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) terpaksa diundur ke Januari 2023.

Halaman Selanjutnya
img_title