Ini Kantor Sewaan Santai untuk Pebisnis Startup

Suasana kerja Conclave
Sumber :
  • VIVA.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id - Membangun perusahaan rintisan (startup) memang tak mudah. Salah satu yang harus disiapkan yaitu investasi kantor untuk fokus menggarap proyek yang diidamkan.

Sangat sayang jika ide sudah ada, tapi terbentur dengan dana minim untuk menyewa atau mendirikan kantor.

Tapi kini tak perlu bingung. Sebuah perusahaan kreatif, Conclave, memberikan solusi bagi startup yang minim dana untuk bisa berkantor. Caranya yaitu menyewakan kantor pribadi untuk perorangan atau tim atau dikenal dengan istilah co-working space.

Conclave menyediakan co-working space yang terjangkau di tengah ibu kota Indonesia. Ruang kantor sewaan ini juga memiliki semangat untuk membangun ekosistem startup lokal di Indonesia.

"Di Indonesia keberadaan co-working space masih sangat minim, sementara industri kreatif, startup serta freelancer terus bertumbuh. Conclave hadir sebagai jawaban kebutuhan mereka," ujar Rendy Latief, Chief Executive Officer Conclave, ditemui di kantornya Jalan Wijaya I No.5C, Jakarta Selatan, Selasa 16 Juni 2015.

Menurut data yang dikutip Conclave, geliat startup di Tanah air kian bertumbuh. Pada kuartal pertama 2015, startup di Indonesia menerima pendanaan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Startup Indonesia Gembira Bisa 'Naik Haji' ke Silicon Valley

Pada triwulan pertama tahun ini, ada 24 startup Indonesia yang mendapat pendanaan, angka itu naik dari 14 startup pada tahun lalu. Perkembangan itu disertai dengan tingginya angka freelancer (53 persen).

Untuk itulah, Conclave mendirikan co-working space. Kantor sewaan yang disediakan Conclave ini diklaim mendukung nuansa untuk mengerjakan proyek masing-masing. Conclave menyediakan ruang kantor di dalam gedung berlantai empat tapi dengan nuansa yang berbeda.

"Conclave lantai empat ini bertujuan sebagai wadah bertukar pikiran, belajar, sekaligus kantor bersama pada startup serta pelaku industri kreatif Indonesia," ujar Aditya Hadiputra, Chief Financial Officer sekaligus salah satu pendiri Conclave.

Aditya menyebutkan lingkungan Conclave didesain sebagai lingkungan kerja yang nyaman serta fasilitas yang mendukung mewujudkan karya kreatif.

Conclave menyediakan ruang kerja luas dan nyaman, akses internet kabel, ruang rapat, auditorium, perpustakaan, ruang hiburan dan game. Fasilitas lain yaitu kamar mandi plus shower.

Conclave juga menyediakan kantor virtual dan domisili bagi perusahaan yang butuh alamt pos atau korespondensi.

Untuk bisa mendapatkan ruang co-working space di Conclave, pelaku startup perorangan atau tim mendaftar dan memilih salah satu paket fasilitas sesuai kebutuhan. Paket yang ditawarkan yaitu Rp50 ribu/jam, Rp200 ribu/hari, Rp1 juta/7 hari dan Rp12,5 juta/tim setiap bulan.

Tiap paket memiliki faslitas variatif mulai dari akses ruang kerja, printing, scanning, flee flow espresso, shower room, akses Wi-Fi kabel optik berkecepatan 50 Mbps.

Conclave juga menyediakan ruang auditorium berkapasitas 125 orang dengan harga sewa Rp1 juta/jam dan ruang rapat berkapasitas 10 orang dengan harga Rp250 ribu.jam.

Conclave juga membuka penyewaan ruang untuk meeting harian atau dadakan, sepanjang ruang masih tersedia dengan harga yang bisa menyesuaikan.

Aditya mengatakan sejak dibuka pada 20 Desember 2014, tempat co-working space telah memiliki anggota 500 startup. "Tapi yang sudah member yang sering sewa ya ada 40-an di sini," ujarnya.

Dari 40-an anggota itu masih didominasi oleh para desainer, sisanya dalah aplikasi. Untuk tiap bulan, Conclave kedatangan 200 anggota baru, sedangkan untuk harian antara 5-20 pengunjung baru.

Aditya mengatakan konsep berkantor dengan co-working space lebih hemat dan efektif dibanding berkantor dalam konsep umum. Pria yang lulusan S2 dari sebuah universitas di Sydney, Australia itu mengutip hasil dari survei Co-Working Space Global.  

"Jadi hasilnya kurang lebih 70 persen itu lebih produktif, efisien dan kreatif," kata dia.

Conclave menginginkan konsep ini makin berkembang secara nasional. Perusahaan ini menargetkan, sampai akhir tahun ini memiliki dua gedung co-working space.

"Kami ingin ada satu lagi di Bali untuk tahun ini, dan tahun 2016 kalau finansial sudah ada kami ingin ada dua lagi," kata Rendy.

Untuk investasi, Conclave menyewa gedung tersebut dengan nilai Rp5 miliar setahun.

Startup yang akan berguru ke markas Google

Enam Startup Indonesia Kembali Berguru ke Markas Google

Ini merupakan gelombang kedua startup Indonesia yang digembleng Google

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016