Menkominfo: UKM Harus Dilindungi Dari Incaran Asing

Menkominfo Rudiantara
Sumber :
  • Viva.co.id/Amal Nur Ngazis

VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan keberadaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sangat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

E-Commerce 'Bonek' Berambisi Taklukkan Ibu Kota

Bahkan, menurutnya, tidak hanya berkontribusi untuk pertumbuhan UKM juga berperan dalam ketahanan ekonomi Indonesia.

Untuk itu, ia menyerukan, agar UKM Indonesia perlu dilindungi dari incaran investor asing. Penegasan itu disampaikan, melihat pertumbuhan UKM Indonesia yang kian berkembang.

Pria yang akrab disapa RA itu mengatakan, setidaknya saat ini jumlah UKM di Indonesia mencapai 55 juta. Terlebih, bagi UKM go online yang baginya mengundang perhatian pemodal asing.

"Konteks e-commerce enggak boleh masuk (investasi asing). Lain, kalau yang sudah establish (mapan). UKM jangan sampai. UKM berkontribusi bagi pertumbuhan dan ketahanan," kata dia dalam acara Google Business Go Online di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis 20 Agustus 2015.

Dalam pandangan RA, bisnis swasta yang dijalankan oleh masyarakat ada tiga kategori, yaitu startup yang baru mulai mengembangkan ide, UKM, dan bisnis yang sudah establish seperti Tokopedia.

"UKM harus diproteksi, kalau enggak nanti asing beli-beli," kata dia.

Sebagai langkah proteksi UKM di Indonesia, pemerintah melalui delapan kementerian, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika, sedang menyiapkan peta jalan (road map) e-commerce di Indonesia.

Beberapa poin dalam peta jalan yang akan diselesaikan antarkementerian, yaitu investasi, sistem pembayaran dan pajak.

Terkait pendanaan atau investasi e-commerce, pemerintah mengaku sedang memikirkannya. Menurutnya, pemerintah bisa saja menggelontorkan dana triliunan rupiah untuk para pelaku UKM. Namun, tantangannya jika gelontoran dana tersebut tak menghasilkan UKM online yang diharapkan, bisa menimbulkan kerugian keuangan negara.

Makanya opsi yang sedang dipikirkan adalah pembiayaan dari program perbankan misalnya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tapi sayangnya, perbankan untuk hal ini masih terkendala soal aturan.

"Kalau KUR untuk beli yang secara fisik itu bisa. Tetapi, kalau ini (e-commerce) kan enggak ada fisik barangnya, bank kalau ini enggak mau. Makanya ini perlu sosialisasi," tuturnya. (asp)

Pemain e-Commerce Taruh Harapan ke Kabinet Baru Jokowi
Pengguna smartphone

Empat Alasan Bisnis E-Commerce RI Terbesar di Asia

Indonesia memiliki jumlah pengguna smartphone terbesar di Asia.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016