UKM Online Dorong Indonesia Jadi Negara Menengah

Ilustrasi bisnis online atau belanja online
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) online dianggap bisa mendorong pertumbuhan dan penguatan ekonomi Indonesia.

Riset yang dilakukan Deloitte Access Economics yang ditugaskan Google mendalami potensi UKM online Indonesia, menemukan keterlibatan digital pada UKM Indonesia bisa memicu kemajuan Indonesia.

"Meningkatnya keterlibatan UKM secara digital bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2 persen," kata Ric Simes, Direktur Deloitte Access Economics dalam pemaparan hasil studi di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis 20 Agustus 2015.

Dengan potensi kontribusi tersebut, UKM yang go online akan mendorong Indonesia menjadi negara yang berpengasilan menengah pada 2025. Untuk menjadi negara kelas menengah tersebut, Setidaknya pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia harus menjadi 7 persen. Berarti hanya dengan mengembangkan UKM online, Indoensia makin maju.

Sebab, menurut data Deloitte, sejauh ini rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu dekade Indonesia yaitu 5 persen per tahun.

"Jadi itu bisa mendorong Indonesia menjadi kelas menengah jadi 7 persen pada 2025," kata dia.

Sayangnya, potensi tersebut masih belum begitu dimaksimalkan. Sebab studi menemukan penetrasi UKM yang go online atau melibatkan bisnisnya secara digital masih rendah.

Studi menemukan hampir tiga perempat UKM Indonesia masih belum melibatkan bisnisnya secara digital. Disebutkan lebih dari sepertiga UKM Indonesia (36 persen) masih menjalankan bisnisnya secara offline, sepertiga UKM lainnya (37 persen) memang memiliki kemampuan online dalam bisnisnya, tapi itu sangat mendasar yaitu ada akses internet cepat (broadband), punya komputer atau ponsel pintar tapi keberadaann online mereka statis.

Selanjutnya hanya 18 persen UKM Indonesia yang punya kemampuan online menengah yaitu melibatkan media sosial, live chat yang terintegrasi di situs jejaring sosial dalam bisnisnya.

"Kurang dari 9 persen bisnis online lanjutan dengan kemampuan perdagangan elektrobik (e-commerce) yang memiliki konektivitas canggih, jejaring sosial terintegrasi," kata dia.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, Deloitte melakukan studi wawacancara kepada 437 UKM Indonesia dengan metode setengahnya melalui panel online dan sisanya melalui tatap muka secara langsung. UKM yang diwawancarai merupakan perwakilan dari semua kategori bisnis online.

Studi mewawancarai pelaku UKM yang berasal dari 6 kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Makassar.

Bersaing di MEA, Koperasi Jadi Solusi Pengusaha Kecil
Lazada Indonesia berikan jalur untuk globalkan produk UKM lokal

Lazada Beri Jalur Globalkan Produk UKM Lokal

Produk dari 12 UKM telah didistribusikan di Malaysia

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016