Football Astark, Game Sepak Bola Buatan Lokal Berbasis AR

Peluncuran game sepakbola buatan startup lokal, Astark
Sumber :
  • Astark

VIVA.co.id – Game dengan teknologi augmented reality (AR) mulai dikenal banyak orang setelah heboh Pokemon Go. Dengan mengadopsi pola yang sama, sebuah perusahaan asal Indonesia berhasil membuat game sepak bola pertama dengan konsep AR.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Dengan teknologi AR trading cards tersebut, PT Astar Asia Global (Astark) mampu menghadirkan permainan sepak bola online menjadi lebih nyata.

Pesepakbola Indonesia, sekaligus founder Astark, Arthur Irawan, mengatakan bahwa aplikasi Astark hadir untuk menghubungkan penggemar sepak bola di Tanah Air dengan pemain sepak bola favorit mereka. 

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

“Kami ingin membuat sebuah wadah interaksi yang unik untuk penggemar sepak bola di Indonesia melalui augmented reality trading cards game serta channel online Astark," kata Arthur, Senin 5 Desember 2016.

Arthur menambahkan, pengguna cukup mengunduh aplikasi Astark secara gratis di Google Play dan membeli trading cards di situs resmi www.astark.co dan seluruh gerai Alfamart di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

Satu paket kartu terdiri atas satu kartu player, satu kartu training, dan satu kartu booster dengan harga Rp19.900.

Arthur menjelaskan, inti dari seluruh permainan adalah berkompetisi melawan pengguna lain untuk membuktikan siapa yang mampu membangun dan melatih tim terbaik, serta memiliki taktik yang terbaik. Lawan akan dipilih secara acak, tetapi pemain dapat melawan pemain lain yang ada di daftar pertemanan mereka.

Diprediksi bahwa pasar game online di Indonesia saat ini tengah berkembang pesat. Menurut statisitik Newzoo tahun 2015, sebanyak 52 persen pasar game di Indonesia didominasi mobile. 

Selain itu, laporan AppAnnie 2015 Retrospective, jumlah pemain game mobile aktif merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan 30,7 persen pengguna. Dari seluruh pemain game mobile tersebut, 49 persen rela menghabiskan uang untuk game. Persentase ini lebih besar dari seluruh wilayah Asia Tenggara dengan rata-rata 45 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya