Soal Startup, Menkominfo Idamkan Cikini Valley di Indonesia

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
Sumber :
  • Twitter/@Kemkominfo

VIVA.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap, Indonesia memiliki Cikini Valley sebagai tempat berkembangnya ekosistem digital. Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato pembuka peresmian Google for Entrepreneurs Indonesia.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

"Mungkin bisa ada Cikini Valley di Indonesia. Saya melihat apa yang dijalankan oleh Kibar (inkubator startup). Kita memerlukan ekosistem digital yang bagus. Aksesibilitas di Menara Kibar ini mudah, bisa pakai angkot atau metromini. Selain itu, lokasinya juga dekat dengan beberapa perguruan tinggi, sehingga bisa optimal dalam mengembangkan ekosistem digital," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu 19 Juli 2017.

Berkaitan dengan kehadiran Google for Entrepreneurs di Indonesia, Rudiantara mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kibar dan Google dalam mengembangkan ekosistem mikro di Indonesia. 

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

"Saya harap, Kibar dan Google dapat saling bekerja sama. Melalui co-working space, kita bisa membentuk team work dalam kembangkan ekosistem," ujarnya menambahkan.

Hari ini, Kibar mengumumkan dibukanya Google Lounge di markas baru mereka yang berlokasi di Jakarta Pusat. Google Lounge akan difokuskan sebagai wadah untuk menciptakan komunitas dan memperkuat eksosistem startup di Indonesia.  

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Partnership Manager Google for Entrepreneurs, Michael Kim mengatakan, kehadiran Google for Entrepreneurs akan memperkuat komitmen terhadap upaya Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

“Kami sangat senang bisa memperluas jaringan partner Google for Entrepreneurs di Indonesia, dengan menjalin kemitraan bersama Kibar di Jakarta. Kibar merupakan pemain utama dalam ekosistem startup di Indonesia, yang sangat berdedikasi untuk mengembangkan generasi penerus entrepreneur di Indonesia.” ucap Kim.

Menara Kibar rencananya akan bergabung dengan 50 organisasi yang telah lebih dulu berkarya dalam kancah global di lebih dari 135 negara, termasuk di enam kampus, tempat yang dimiliki, dioperasikan, dan disediakan untuk para entrepreneur oleh Google. 

Menara Kibar juga akan mendapatkan akses ke program Google for Entrepreneurs Passport, sehingga para anggota Google Lounge bisa mengakses lebih dari 20 tempat yang disediakan untuk partner Google yang tersebar di seluruh dunia, mulai dari Seoul sampai San Francisco. 

Managing Director Google Indonesia Tony Keusgen menuturkan, kemitraan ini juga melengkapi upaya Google untuk berinvestasi pada segmen startup dan ekosistem pengembang.

"Kami berkomitmen untuk melatih sampai 100.000 developer seluler melalui 3 komponen: kurikulum universitas offline untuk para mahasiswa jurusan ilmu komputer, menerjemahkan berbagai kursus online ke dalam bahasa lndonesia, dan kombinasi workshop coding online/offline yang dipandu oleh trainer, yang diberi nama lndonesia Android Kejar," ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Kibar dan Google for Entrepreneurs akan menciptakan serangkaian program yang dapat diikuti oleh para anggotanya. Contoh program yang sudah pernah dilakukan sebelumnya adalah Campus Exchange Fintech yang diselenggarakan di Campus Sao Paulo, Brasil, akses ke Google Demo Day, dan pelajaran pemprograman khusus untuk entrepreneur wanita. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya