EdConnect, Aplikasi untuk Permudah Dunia Pendidikan

Aplikasi EdConnect Lite
Sumber :
  • Dokumen EdConnect

VIVA.co.id – Dunia pendidikan di Indonesia dinilai belum maksimal memanfaatkan teknologi, baik dalam sistem administrasi maupun belajar-mengajar. Dengan begitu, menyebabkan pemborosan dalam alokasi anggaran. Salah satunya masih mengandalkan kertas sebagai medium utama.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

Kondisi itu mendorong perusahaan rintisan atau startup PT Edconnect Solusi Integrasi melahirkan aplikasi EdConnect Lite. Tujuannya agar dunia pendidikan lebih efisien dari sisi biaya, dan mempermudah tugas manajemen sekolah dalam mengelola administrasi.

Menurut Chief Executive Officer dan Co-Founder EdConnect, Aswin Tanzil melihat perkembangan teknologi yang semakin maju, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan masih sangat minim.

Otorita IKN Dukung Pengembangan Ekosistem Startup di IKN

"Bahkan, guru dan institusi pendidikan masih sangat jarang me-leverage (mengungkit) teknologi untuk kemajuan sekolah mereka," kata Aswin dalam keterangannya, Jumat, 29 September 2017.

Dia mengatakan, EdConnect Lite bisa diunduh gratis di Google Playstore. Dengan begitu, para guru cukup mengabsen, memberi tugas atau soal ujian, memberi nilai serta memantau rekapitulasi nilai seluruh murid, hanya lewat smartphone.

Swiss German University Dukung Revolusi Industri 4.0 di Indonesia!

Sejak berdiri 2015 hingga kini, sudah 13 sekolah swasta memakai EdConnect Lite, yang mana mayoritas berada di wilayah Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat. Adapun modal awal mendirikan startup ini sekitar Rp1 miliar.

Selain itu, kata Aswin, para orangtua juga bisa memantau secara langsung kegiatan anaknya di sekolah.

"Mereka (orangtua) dapat melihat nilai tanpa harus menunggu dibagikan rapor oleh guru. Orangtua juga bisa berkomunikasi dengan wali kelas lewat chat yang tersemat di aplikasi, " ungkapnya.

Sementara itu, Marketing Manager EdConnect, Philip Tedja menuturkan, semua fitur yang dirancang untuk membantu dan mempermudah mengelola administrasi sekolah, biaya yang dikenakan hanya Rp10 ribu per murid per bulan.

"Kalau rata-rata setiap sekolah memiliki 300 murid, maka sekolah itu hanya berinvestasi Rp3 juta per bulannya. Ini menurut saya terjangkau," papar Philip. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya