UI Didik Startup Lokal, Salah Satunya Crowdfunding

Kampus Universitas Indonesia (UI)
Sumber :
  • green.ui.ac.id

VIVA – Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kerja sama Universitas Indonesia, Hamid Chalid, menuturkan institusinya membantu pendanaan bagi perusahaan rintisan atau startup yang berada di bawah pembinaannya. Namun, ia enggan mengungkap angka untuk startup itu.

Geger Seorang Remaja Alami Hal mengerikan Ini Gegara Ikut Challenge di Sosmed

"Kita memang menyediakan anggaran tapi tidak begitu besar. Itu pun anggarannya kita fokuskan pada riset. Angkanya bisa mencapai ratusan juta rupiah satu startup, " kata Hamid kepada VIVA.co.id, Rabu, 8 November 2017.

Oleh karena itu, ia membutuhkan kerja sama dengan pihak luar supaya startup ini berkembang menjadi perusahaan besar. Untuk proses pembinaan startup, ujar Hamid, berbeda-beda.

Elon Musk Batalkan Kunjungan ke India, Ini Alasannya

Dia mencontohkan satu dari delapan startup yang sudah diseleksi untuk memperkenalkan ide bisnisnya, InFista.

"Startup ini berupa crowdfunding atau pendanaan gotong royong. Artinya, mengumpulkan dana dari investor untuk disalurkan kembali ke pelaku usaha yang membutuhkan modal. Hasilnya, nanti dibagi dua sesuai dengan kesepakatan," ungkapnya.

Rupiah Melemah, OJK Kasih Tips Emak-emak Kelola Keuangan

Intinya, kata Hamid, startup berbasis teknologi keuangan (financial technology) ini lebih dituntut ke transparansi dana. Sebab, mengumpulkan uang dari berbagai investor untuk ditempatkan di perusahaannya.

"Memang berisiko. Tapi risiko itulah menjadi tantangan. Yang paling penting bagaimana kita meyakinkan diri sendiri dan orang lain (investor) kalau risiko yang akan dialami kecil," terang Hamid.

Gedung Kejaksaan Agung

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita

Kejaksaan Agung (Kejagung) memutuskan agar smelter timah dari lima perusahaan bisa tetap beroperasi walau sudah disita terkait kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas t

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024