- VIVA.co.id/Muhammad Yasir
VIVA – Mahasiswa Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Makassar, Sulawesi Selatan, menciptakan pesawat tanpa awak atau drone.
Pesawat ini berguna untuk keperluan navigasi udara. Tiga jenis drone diperkenalkan pada pameran pendidikan tekno di Gedung Celebes Convention Center, Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Jumat, 9 Februari 2018.
Anugrah Ramadhan, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam proyek itu mengatakan, pesawat tanpa awak ciptaan mereka mengunakan mesin dan baterai pesawat aeromodelling.
Saat terbang, pesawat ini dikontrol dari darat dengan menggunakan remote kontrol khusus dengan jarak mencapai 500 meter.
"Ada yang pakai baterai. Kalau yang pakai mesin bahan bakarnya sama dengan helikopter. Cukup untuk terbang selama 30 menit," katanya.
Menurut Anugrah pesawat tersebut digunakan pada kegiatan teknik pesawat udara bertujuan untuk memahami sistem atau prinsip pesawat terbang.
"Pesawat ini juga berguna untuk keperluan navigasi udara," ungkapnya. Satu pesawat yang berbahan dasar kayu ini bisa memakan biaya hingga Rp8 juta, tergantung model pesawat.
Pada proses produksi pesawat tanpa awak ini, sekaligus mempraktekan sistem kerja pesawat.
"Bagian sayap atau ekor yang digerakkan untuk belok ke kiri atau ke kanan. Karena, menerbangkan pesawat butuh skill dan balance, sama dengan pembuatannya," tutur dia, menjelaskan.
