Fakta Pesawat Terbesar Dunia, Sayapnya Lebihi Lapangan Bola

Pesawat terbesar dunia, Stratolaunch
Sumber :
  • YouTube/@stratolaunch

VIVA – Pesawat terbesar di dunia, Stratolaunch bukan pesawat sembarangan. Stratolaunch menyita perhatian dunia sejak diumumkan pada Juni tahun lalu. 

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Belum lama ini, pesawat terbesar dunia itu merampungkan uji runway dengan kecepatan 46 mil per jam. Pengetesan itu sebagai antisipasi debut penerbangan yang dijadwalkan pada 2019. Tercatat Stratolaunch telah menjalani serangkaian uji coba sebelum debut terbangnya.

Dikutip dari Business Insider, Kamis 8 Maret 2018, pesawat terbesar itu nantinya akan menerbangkan roket ke orbit rendah bumi, area orbit untuk satelit dan Stasiun Antariksa Internasional atau ISS.

Begini Cara Realme Sukses Lawan Samsung, Apple dan Xiaomi

Berikut fakta-fakta menarik dari pesawat terbesar dunia tersebut:

Panjang sayap pesawat ini melebihi panjang lapangan sepak bola. Panjang sayap Stratolaunch yakni 117,3 meter. Sayap Stratolaunch lebih besar dibanding sayap pesawat yang sudah pernah ada.

Lima Trik Bikin Wi-Fi di Rumah Makin Ngebut

Pesawat terbesar dunia, Stratolaunch

Sedangkan panjang keseluruhan pesawat ini yakni 72,5 meter, tinggi 15,2 meter dan memiliki enam mesin turbofan. Bobot Stratolaunch yakni 226,7 ton dan untuk menopang badan pesawat ini dibutuhkan 28 roda. 

Pesawat terbesar dunia, Stratolaunch

Pesawat terbesar itu dibuat oleh Stratolaunch Systems, perusahaan yang dimiliki salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen. Allen menuturkan sesuai namanya, Stratolaunch akan memberikan layanan penerbangan yang nyaman, handal dan akses rutin ke orbit rendah Bumi. 

Soal pelayanan peluncuran roket ke orbit dan antariksa, Stratolaunch Systems berharap bisa memberikan harga yang lebih murah dibanding biaya peluncuran roket saat ini. Dengan demikian pesawat ini bisa menjadi opsi bagi peluncuran roket komersial.  Di masa depan, Allen menginginkan pesawat terbesar itu bisa mengirimkan roket seukuran pesawat ulang alik buatan NASA. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya