Kenapa PIN Lebih Pendek dari Password

Ilustrasi data pribadi dan password.
Sumber :
  • www.pixabay.com/TBIT

VIVA – Pengguna layanan era digital lazimnya sudah familiar dengan password atau PIN. Biasanya kode keamanan itu dipakai untuk mengakses sebuah layanan, agar terjaga privasi dan kerahasiaannya. 

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Apakah Anda mencermati, apakah yang berbeda dari PIN dan password? Umumnya PIN menggunakan nomor dengan 4 atau 6 digit. Biasanya angka 6 digit dipakai dalam akun perbankan. 

Sedangkan password biasanya menggunakan kombinasi angka dan aksara, dan jumlahnya lebih dari 4 karakter. Umumnya password dibutuhkan 8 karakter kombinasi angka maupun aksara. Mengapa demikian. 

Begini Cara Realme Sukses Lawan Samsung, Apple dan Xiaomi

Dikutip dari Indiatimes, Senin 9 April 2018, dalam hal keamanan akun digital menganut tiga prinsip atau klausul yakni 'Apa yang Anda Ketahui'; 'Apa yang Anda miliki' dan 'Anda itu apa’; Ketiganya itu mewakili tingkat kebutuhan keamanan sebuah akses atau akun. 

Dalam hal sistem perbankan daring, biasanya pengguna memerlukan login dan mengetikkan kata sandi untuk bertransaksi. Kemungkinan lainnya, sekarang sistem perbankan kadang juga mensyaratkan One Time Password (OTP) yang dikirim ke ponsel atau perangkat mobile pengguna. Biasanya kode OTP yang dikirimkan berupa 4 digit nomor. 

Lima Trik Bikin Wi-Fi di Rumah Makin Ngebut

Langkah ini untuk memenuhi klausul atau prinsip pertama, 'Apa yang Anda ketahui' dan 'Apa yang Anda miliki'. Klausul pertama untuk memverifikasi PIN pengguna dan klausul kedua untuk mengetahui ponsel atau kartu yang terdaftar. 

Jika pengguna pergi ke ATM. Maka akan diminta untuk memasukkan kode PIN, bisa 4 atau 6 digit. Skema PIN ini, berguna untuk menjalankan klausul 'Apa yang Anda ketahui' dalam hal PIN serta 'Apa yang Anda miliki', yakni kartu ATM pengguna. 

Karena hanya menjalankan dua klausul tersebut, maka tak perlu digit yang panjang lebih dari enam. 4 atau 6 digit dipandang sudah mewakili untuk dua klausul tersebut. 

Ilustrasi password.

Nah, lain halnya saat pengguna ingin mengakses media sosial atau email. Umumnya pengguna diminta untuk memasukkan password yang mana berkombinasi antara aksara dengan angka, yang jumlah karakternya panjang, lebih dari enam karakter. 

Keamanan Lebih

Dalam hal memasukkan password, tidak ada klausul atau prinsip 'Apa yang Anda miliki', sehingga pada skema password dipakai klausul 'Apa yang Anda ketahui'. Dalam skema media sosial dan email, dibutuhkan password dan username. Klausul ini diadopsi karena dibutuhkan keamanan yang lebih. Makanya tak heran, pengguna harus memasukkan delapan karakter.

Lantas bagaimana dengan klausul 'Anda itu apa' itu merupakan klausul untuk identitas biometrik.

Dalam hal ini, jika pengguna mengunci smartphone mereka, maka pengguna cukup perlu memasukkan data biometrik mereka, entah pindai wajah atau sidik jari mereka. 

Pengguna tak perlu repot mengetikkan kode PIN atau password. Pertimbangan dari klausul 'Anda itu apa' sudah terwakili dalam data biometerik. Smartphone sebelumnya sudah mengenali siapa pemiliknya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya