Mengenal Avanti yang Bikin Indonesia Didenda Rp277 Miliar

Booth Avanti dalam sebuah pameran
Sumber :
  • Twitter/@Avanti_plc

VIVA – Pengadilan arbitrase London Inggris menjatuhi Indonesia dengan denda Rp277 miliar, akibat lalai membayar sewa Satelit Artemis yang dioperasikan oleh operator satelit asal Inggris, Avanti Communications. 

Prabowo Apresiasi Patung Jenderal Sudirman yang Berdiri di Kementerian Pertahanan Jepang

Otoritas Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertahanan, diberikan waktu sampai 31 Juli 2018, untuk melunasi pembayaran sewa satelit Avanti tersebut. 

Putusan denda ini buntut dari Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pertahanan, yang menyewa Satelit Artemis untuk mengisi slot orbit 123 Bujur Timur yang kosong setelah satelit Garuda-1 tak menempati orbit tersebut per 15 Januari 2015. Makanya, terhitung sejak 12 November 2016, satelit Artemis menempati slot tersebut dengan sistem kontrak sewa. 

Detik-detik Roket Space One Meledak di Udara Setelah 5 Detik Diluncurkan

Pemerintah Indonesia, memang harus menyewa satelit, sebab dalam waktu tiga tahun jika slot tersebut tak terisi, sesuai aturan internasional, Indonesia kehilangan slot tersebut. 

Setahun setelah kesepakatan sewa, masalah muncul. Pemerintah Indonesia tak sanggup memenuhi biaya sewa. Akhirnya pada 10 Agustus 2017, Avanti menggugat pemerintah Indonesia melalui London Courts of International Arbitration (LCIA). Pada 6 Juni 2018, pengadilan arbitrase tersebut memutuskan, Kementerian Pertahanan berutang kepada Avanti sebesar US$20 juta.

Kementerian Pertahanan RI Panen Raya Jagung di Lahan Food Estate Kalimantan Tengah

Profil Avanti

Avanti mengoperasikan satelit untuk menghubungkan bisnis, pemerintahan sampai koneksi mobile internet warga dunia. 

Perusahaan ini punya sederetan satelit kategori High Throughput Satellite (HTS) meliputi HYLAS 1. Satelit ini merupakan satelit broadband pertama Avanti. Selain HYLAS 1, Avanti juga punya satelit HYLAS 2, HYLAS2B dan HYLAS 4.

Avanti mengaku melayani dan mendistribusikan koneksi satelitnya ke penyedia layanan di 118 negara melalui satelit broadband dengan jaringan Ka-band. Spektrum ini punya cakupan pasar yang luas, lebih dari 1,7 miliar orang di Bumi.

"Kami menyediakan kapasitas satelit Ka-band untuk penyedia layanan internet (ISP), operator jaringan mobile, pemerintahan dan operator satelit," tulis Avanti dalam profil perusahaannya. 

Avanti menuliskan, mereka fokus menyediakan layanan yang memungkinkan penyedia atau provider layanan mengirimkan layanan broadband yang efisien dan ultra handal, kepada pelanggan di manapun berada. 

Avanti telah menginvestasikan setidaknya US$1,2 miliar untuk mengokohkan jaringan satelit, stasiun bumi, pusat dan cincin serat. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya