Jangan Kaget, Butuh 200 Ribu Tahun untuk Kelilingi Bima Sakti

Ilustrasi Galaksi Bima Sakti.
Sumber :
  • Pixabay/Derwiki

VIVA – Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi area Galaksi Bima Sakti? Jangan kaget ternyata butuh 200 ribu tahun bagi pesawat luar angkasa untuk mengelilingi seluruh wilayah Galaksi Bima Sakti. Namun waktu yang digunakan bukan hitungan tahun secara umum melainkan 200 ribu tahun kecepatan cahaya.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Temuan peneliti peneliti dari Institut Astrophysics Kepulauan Canary ini setelah melalui analisis kelimpahan logam pada bintang-bintang. Ketika mencari batas luar Bima Sakti yang diperkirakan sebelumnya, para peneliti kaget melihat bintang dengan komposisi yang menyerupai bintang dalam piringan galaksi atau disk star. Hasil riset ini telah diterbitkan di jurnal Astronomy & Astrophysics. 

"Kami telah menunjukkan ada fraksi dari bintang dengan kelimpahan logam yang tinggi, karakterististik disk star, jaraknya lebih jauh dari batas yang diasumsikan sebelumnya," ujar salah satu penulis studi, Carlos Allende, seperti dilansir dari laman Space, Selasa 3 Juli 2018. 

Gelar TC di JIS, Timnas Indonesia U-16 Panggil 34 Pemain

Dengan temuan baru itu, tim peneliti memperkirakan ukuran Bima Sakti sejauh 200 ribu tahun cahaya. Sedangkan pada penelitian sebelumnya, galaksi tersebut memiliki luas antara 100 hingga 160 ribu tahun cahaya. Sekadar diketahui, satu tahun cahaya sama dengan 10 triliun kilometer.

Peneliti menyatakan, disk star yang ditemukan itu jaraknya tiga kali lebih jauh dari pusat galaksi dibandingkan dengan Matahari. Tim peneliti juga menyatakan tak menutup kemungkinan adanya disk star lain dengan jarak yang lebih jauh.

5 Alasan Kemungkinan Alien Itu Benar-Benar Nyata Menurut Ahli

Penelitian ini menggunakan berbagai data survei dari Apache Point Observatory Galactic Evolution Experiment (APOGEE) dan Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST). Data-data ini mengumpulkan berbagai spektrum bintang, yaitu penguraian cahaya pada warna yang berbeda. 

Dengan menganalisis pola warna yang ada, para peneliti mempelajari elemen apa yang ada pada setiap bintang. 

Selain penelitian yang mengukur luas Bima Sakti ini, ada pula yang pernah meneliti tentang Galaksi Andromenda, yang memiliki massa yang sama dengan Bima Sakti. Hasil studi itu berpengaruh pada prediksi gerakan dua galaksi saat dua galaksi itu saling bertabrakan dalam 4 miliar tahun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya