Mengenal Mrapen, Tempat Asal Api Abadi Asian Games

Pengambilan api Asian Games 2018 di situs Api Abadi Mrapen.
Sumber :
  • Dokumen Panitia Asian Games 2018

VIVA – Kirab Obor Asian Games 2018 dimulai. Obor Asian games dari New Delhi, India di bawa ke Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Di sini, api dari India akan disatukan dengan obor dari asli Indonesia. 

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Obor akan mengambil api abadi di Mrapen. Selanjutnya dari Mrapen, obor Asian Games yang sudah disatukan akan dibawa ke Candi Prambanan, Yogyakarta, dan akan diresmikan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, sebelum dibawa keliling ke 54 kota pada 18 Juli 2018.

Api untuk obor Asian games 2018 tersebut diambil dari situs Api Abadi Mrapen, Grobogan. Situs Api Abadi Mrapen terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Mrapen adalah dukuh dimana api abadi ini berada. Penamaannya berasal dari kata 'prapen' yg artinya perapian. Di kalangan masyarakat setempat, api ini dikenal dengan Kyai Mrapi/Nyai Mrapi.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Api Abadi Mrapen merupakan fenomena geologi, berupa api yang menyala di atas tanah sebagai akibat dari terbakarnya gas alam yang muncul ke permukaan bumi.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM menuliskan, secara fisiografis, situs ini terletak pada Zoma Depresi Randublatung. 

Sedangkan dari sisi geologi, situs Api Abadi ini tersusun oleh batulempung dan batugamping. Situs ini kaya dengan struktur geologi berupa patahan dan lipatan, sehingga menciptakan zona lemah yang kemudian menyebabkan gas yang dihasilkan di kedalaman bisa menemukan jalur menuju permukaan. 

Nah, gas yang keluar ke permukaan dari situs Api Abadi ini mempunyai komposisi utama gas metana (CH4). Untuk diketahi, gas metana merupakan gas termogenetik yang terbentuk dari bahan organik fosil pada tekanan dan suhu tinggi, Gas metana bukan merupakan gas beracun tapi merupakan gas yang mudah terbakar. 

Api Abadi Mrapen sudah lama dimanfaatkan untuk obor berbagai penyelanggaraan ajang olahraga dari tingkat nasional sampai internasional. Situs ini juga menjadi objek wisata di Kabupaten Grobogan. 

Dari sisi cerita rakyat, hikayat mngenai Kawasan Api Abadi Mrapen dapat ditarik sejak masa runtuhnya Kerajaan Majapahit pada 1478.

Saat itu Majapahit takluk atas Kesultanan Demak Bintoro. Sebagai kerajaan penakluk, Demak Bintoro berkehendak untuk memindahkan benda-benda milik kerajaan Majapahit ke Demak. Perpindahan ini dipimpin oleh Sunan Kalijaga.

Melihat banyak rombongan yang merasa lapar, haus, dan lelah, Sunan Kalijaga memutuskan untuk beristirahat dahulu dalam perjalanan pulang ke Kesultanan Demak.

Ia kemudian melihat anggota rombongan yang membawa bahan makanan mentah, kesulitan menghidupkan api untuk memasak dan mendapatkan air di sekitar lokasi.

Muncul dua versi pandangan cerita tentang terjadinya Api Abadi Mrapen ini. Pertama, Sunan Kalijaga menancapkan tongkat ke tanah. Saat dicabut, gesekan antara tongkat  dan kondisi tanah yang mengandung gas alam berhasil memantikkan api.

Kedua, keberadaan api memang sudah ada. Namun karena terbias sinar matahari, Sunan Kalijaga menunjukkan keberadaan api tersebut dengan menggesek-gesekan tongkatnya agar lebih terlihat oleh rombongan.

Api Abadi Mrapen juga menjadi lokasi produksi beberapa senjata Kesultanan Demak Bintoro yang dibuat oleh Empu Supo. Senjata yang dihasilkan di antaranya Kyai Sengkelat, Kyai Nogosiluman luk 13, dan Kyai Nogowelang luk 13. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya