Bahaya! Lapisan Es Paling Tebal di Kutub Utara Kembali Mencair

Lapisan es di Arktik mulai mencair.
Sumber :
  • Guardian

VIVA – Lapisan es paling tua dan tebal di Kutub Utara mulai pecah. Ini menyebabkan terbukanya air di Greenland Utara. Padahal sebelum-sebelumnya, lapisan es ini selalu membeku walaupun musim panas tiba.

Terpopuler: Militer Indonesia Ditakuti Israel, Inggris Resesi, Mata Cewek Tertancap Spion Motor

Setidaknya tahun ini tercatat sudah dua kali kejadian yang sama. Penyebabnya, adanya angin hangat dan juga gelombang panas yang mendorong perubahan iklim di bumi bagian utara.

Para ahli menyatakan, fenomena ini mendorong ilmuwan untuk merevisi teori mengenai bagian Arktik dari Kutub Utara yang tahan panas paling lama. Di mana pantai utara Greenland itu disebut-sebut sebagai area es terakhir jika semua daerah sudah meleleh.

Iran Deklarasikan Bahwa Benua Antartika Kini Milik Mereka

Lonjakan suhu pada bulan Februari dan awal Agustus, memang membuat wilayah itu rentan terhadap angin. Serta mendorong es lebih jauh dari pantai sejak catatan satelit tahun 1970.

"Hampir semua es di Greenland Utara cukup hancur dan pecah dan membuatnya lebih bergerak," ujar Danish Meteorological Institute, Ruth Mottram, dilansir The Guardian, Rabu, 22 Agustus 2018.

Mengapa Ikan di Kutub Selatan Tidak Mati Membeku?

Soal Pantai Greenland Utara sebagai es terakhir, Mottram menduga sebenarnya teori itu mengacu pada bagian jauh lebih ke darat dari wilayah tersebut.

Es di sana biasanya dipadatkan karena Transpolar Drift Stream, yaitu satu dari dua pola cuaca terbesar yang pernah ada. Pola ini terjadi saat es didorong dari Siberia ke Arktik menuju garis pantai.

"Es di sana tak punya tempat untuk pergi, jadi menumpuk. Rata-rata tebalnya lebih dari empat meter dan bisa menumpuk hingga 20 meter atau lebih," kata Peneliti dari US National Snow and Ice Data Center, Walt Meier.

Dia menambahkan, sebenarnya tumpukan es di Greenland Utara ini cukup tebal dan padat sehingga tak mudah untuk dipindahkan. Namun fakta berkata lain.

Soal fenomena es yang menjauh pantai, Meier menyatakan es akan keluar melalui Selat Fram atau Nares lalu menuju ke Selatan yang airnya hangat. Untuk berapa lama air terbuka akibat bergesernya es, Meier mengaku tak tahu.

"Namun jika ditutup beberapa hari dari sekarang, pemanasan akan selesai. Es tebal akan terdorong lebih jauh ke area yang lebih mudah mencair," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya