Ponsel Ini Pakai Fitur e-SIM, Tak Perlu Wifi untuk Internetan

Smartphone Tommy 3 besutan Wiko.
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Novina

VIVA – Pabrikan ponsel pintar Eropa, Wiko, menggunakan virtual SIM card atau e-SIM pada dua perangkat terbarunya, Tommy 3 dan Tommy 3 Plus. Ini merupakan hasil kerja sama antara Wiko dengan Skyroam SIMO.

Uji Publik Teknologi e-SIM

"e-SIM adalah kartu SIM yang tersemat di dalam ponsel (virtual), di mana pengguna tidak perlu menggunakan SIM card fisik untuk menggunakan layanan seluler atau internet. Ini merupakan yang pertama di Indonesia, dengan dukungan Skyroam," kata Chief Executive Officer Wiko Indonesia, Taufik Syahbuddin di Jakarta, Kamis, 1 November 2018.

Ia juga menyebutkan bahwa dengan teknologi tersebut konsumen di Indonesia bisa mendapatkan sinyal terbaik di mana pun mereka berada. Virtual SIM card ini, lanjut Taufik, juga tidak perlu menggunakan SIM card biasa maupun wifi untuk menggunakan internet.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Menurutnya, jika dahulu pengguna ponsel harus membeli SIM card untuk tersambung dengan menara BTS yang dimiliki oleh operator telekomunikasi, kini dengan SIMO, sinyal paling stabil yang akan dicari dan yang terdekat dengan pengguna.

Taufik menuturkan SIMO memiliki dua tahap untuk terhubung dengan BTS yang ada. Pertama, perangkat akan masuk ke server yang dinamakan SIM Bank. Proses ini dinamakan RSim.

E-SIM: Mempermudah Kita untuk Mempunyai Konektivitas Internet 2

"RSim membantu server kami mengetahui perangkat apa yang Anda pakai," jelas dia. Tahap berikutnya adalah VSim, di mana perangkat akan terhubung dengan menara sinyal terdekat dan stabil.

Dengan menggunakan teknik ini pengguna ponsel bisa terkoneksi dengan sinyal internet di mana pun dan kapan pun. Selain itu untuk bisa menggunakannya, Wiko telah bekerjasama dengan sejumlah operator telekomunikasi di Indonesia.

Untuk sistem keamanan, meski berpredikat ponsel entry-level, keduanya sudah memiliki fitur face unlock yang bisa digunakan untuk membuka ponsel secepat 0,5 detik dengan kondisi cahaya apapun.

Taufik mengungkapkan face unlock ini menggunakan teknologi "Liveness Detection" untuk menghindari terbukanya ponsel secara tidak sengaja, dengan mendeteksi mata pengguna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya