Pesawat R80 Diperkirakan Terbang 6 Tahun Lagi

BJ Habibie menjelaskan soal protoype Pesawat R80 kepada Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • VIVA.co.id/setkab.go.id

VIVA – Pesawat R80 yang diinisiasi oleh B.J. Habibie telah memasuki tahap akhir fase desain. Ilham Akbar Habibie, yang menjabat sebagai komisaris PT Regio Aviasi Industri mengatakan, pada 2019 nanti sudah masuk ke dalam perincian prototipe yang akan memakan waktu hingga dua tahun.

Bangga Karya Anak Bangsa, Platform Game Lokal Kian Berjaya

"Minimal enam tahun lagi, terhitung dari tahun depan kita bisa melihat pesawat R80 di udara. Ini adalah milik anak bangsa, dibuat oleh putra-putri Indonesia. Kalau untuk pabriknya belum ada, jika sudah waktunya pasti dibangun," ujarnya di Jakarta, Jumat 8 Oktober 2018.

R80 sendiri memiliki arti region, bermakna pesawat penumpang yang didesain untuk jarak terbang yang dekat. Sedangkan angka 80 diambil dari jumlah penumpang yang bisa diangkut. Namun rencananya akan diperpanjang hingga dapat menampung 100 kursi penumpang.

Kemenparekraf Dukung Penuh Karya Anak Bangsa Platform Komik Digital Comicone.id

Ilham Akbar Habibie

"Kita melihat pasar ke depannya. Katakanlah 10 tahun mendatang sudah lebih banyak orang yang memilih terbang. Tapi infrastrukturnya tidak memadai. Jadi kalau ada yang mau terbang dari Padang ke Palembang, tidak perlu ke Jakarta dulu," katanya.

PNM Hadirkan Kembali MEA 2023 Dukung Karya Anak Bangsa

Masyarakat juga harus memahami bahwa pesawat adalah jenis transportasi yang lebih aman karena dilihat dari sisi teknologi dan peraturan yang ketat. Pilot serta seluruh staf yang ada di dalamnya tidaklah sembarangan, mereka adalah pekerja profesional yang sudah memiliki lisensi atau sertifikat.

Untuk masalah pendanaan, Ilham mengatakan bahwa pembuatan pesawat merupakan hasil donasi bukan investasi. Penyebabnya karena investasi belum 100 persen disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga mereka masih dalam fase percobaan dengan perusahaan lain.

"Kami ingin publik tahu supaya mereka bisa mendukung ini. Kami ingin membuktikan bahwa masyarakat Indonesia bisa sukses, jadi investasi buat kita tidak terlalu penting. Lebih penting dukungan mereka, bukan masalah moral," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya