Kisah Yunita Anggraeni Dirikan GeekHunter, Tersesat di Dunia IT

Co-founder and COO GeekHunter, Yunita Anggraeni.
Sumber :
  • Twitter.com/@nggra

VIVA – Co-founder sekaligus COO GeekHunter, Yunita Anggraeni, mengaku tidak pernah menyangka kalau dirinya akan terjun ke dunia teknologi informasi atau IT. Terlebih, ia merupakan lulusan dari Fakultas Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.

Usai Libur Lebaran, Pemohon Kartu Kuning di Tangerang Capai 500 Orang per Hari

Pengenalannya bekerja di dunia IT adalah ketika Yunita bekerja di perusahaan pengembang game bernama Agate Studio. "Itulah pertama kali saya berkecimpung di dunia IT seperti berkenalan dengan programmer," katanya kepada VIVA, baru-baru ini.

Di sana pula Yunita berkesempatan mencari talenta IT. Singkat cerita, dalam satu bulan ia pun berhasil merekrut 18 orang programmer. Inilah cikal bakal berdirinya GeekHunter.

Setelah Apple, Menkominfo Janji Boyong Bos Microsoft dan Nvidia ke Indonesia

GeekHunter merupakan agensi pencarian talenta bidang IT di seluruh Indonesia. Berdiri sejak 2013 sudah ada 38 ribu karyawan yang berhasil dikurasi database mereka.

Yunita menuturkan sumber daya manusia atau SDM bidang IT berbeda dengan di bidang lain. Ia menuturkan bahwa sektor lain bisa dicari sesuai kebutuhan.

Prabowo: Saya Atas Nama Prabowo-Gibran Minta Maaf kepada Pak Anies dan Pak Ganjar

"Mereka punya keunikan dalam keahlian yang enggak bisa orang awam langsung bisa tahu," paparnya. Menurut Yunita, orang yang mencari skill talenta IT harus juga mempelajari mengenai bidang tersebut.

Ia dan timnya di GeekHunter harus mencari tahu kemampuan setiap pekerjaan yang ada. Yunita juga mengingatkan bagi talenta IT yang sedang mencari kerja supaya menuliskan dengan jelas kemampuan mereka sedetail mungkin.

"Enggak cuma nyebut saya sebagai software engineer. Spesifikasinya apa? Contohnya java engineer," jelas Yunita.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya