Hujan juga Bisa Ciptakan Likuifaksi, Begini Penjelasannya

Musim Hujan di Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Fenomena likuifaksi atau pencairan tanah umumnya terjadi saat gempa bumi. Namun, ketika musim hujan pun likuifaksi bisa terjadi, tepatnya banjir bandang. Menurut Pakar Likuifaksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Adrin Tohari, kondisi tersebut diakibatkan tanah jenuh karena hujan lebat.

Banjir Bandang Terjang Pemandian Teroh-teroh Langkat, 1 Tewas dan 6 Luka-luka

"Ketika hujan lebat air tanah naik mengisi pori-pori, kemudian kekuatan tanah menjadi hilang. Aliran air butuh lereng yang curam agar bisa mengalir, yang nantinya berubah menjadi lumpur. Contohnya seperti likuifaksi yang terjadi di Petobo beberapa waktu lalu," kata dia, dalam diskusi di Kahmi Center, Jakarta, Rabu, 14 November 2018.

Adrian mengatakan, untuk mencegah likuifaksi di musim hujan, yang harus dilakukan adalah membangun struktur yang bisa menahan agar aliran air tidak mengalir ke pemukiman, salah satunya lewat Sabo Dam.

Bandara Dubai Beroperasi Kembali Setelah Banjir Bandang

"Sabo Dam berbentuk bendungan sebagai penahan di lereng-lereng. Kalau mencegah supaya tidak terjadi itu tidak bisa karena sudah hukum alam. Kita bisa lakukan untuk mengurangi dampaknya. Bisa pula dengan reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul agar tanah tidak jenuh saat terjadi hujan lebat," paparnya.

Adrian juga mendorong masyarakat menjaga pohon agar tetap rimbun karena berfungsi untuk menahan air hujan supaya tidak seluruhnya masuk ke dalam tanah. "Masyarakat juga harus mencegah penebangan hutan yang berlebihan," jelas dia.

Langit Dubai Tiba-tiba Berubah Jadi Hijau Usai Banjir Besar

Likuifaksi yang diakibatkan gempa bumi juga bisa dihindari. Masyarakat bisa mempelajari peta wilayah yang menyediakan kondisi geologi dan hidrologi. Lalu, dengan membuat bangunan tahan likuifaksi yang bisa menggunakan fondasi matras dan bahan yang fleksibel seperti kayu.

"Bisa juga dengan cara memperbaiki kualitas tanah. Untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan tanah bisa menggunakan semen. Untuk mengontrol tekanan air tanah bisa gunakan teknik drainase vertikal," ujarnya.

Ibu kota Arab Saudi, Riyadh

Setelah Dubai, Hujan Ekstrem Diprakirakan Akan Landa Arab Saudi

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Arab Saudi mengimbau masyarakat untuk tinggal di rumah.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024