3 Tahun Mendatang, Banyak Perusahaan Gunakan Cloud dan Data Center

Research Director IDC ASIA/Pacific Datacenter, Jun Fwu Chin
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Novina

VIVA – Pada dua-tiga tahun mendatang, banyak perusahaan di Indonesia diprediksi menggunakan kombinasi pusat data (data center) dengan Cloud. Mereka mulai mengelompokkan data berdasarkan kepentingannya.

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

“Perusahaan Indonesia sekarang mulai masuk gimana caranya mengelompokkan data, misalnya berhubungan dengan customer dan lebih ke arah data strategis. Itu lebih ke arah data center fisikal mereka,” kata Head of Operations IDC Indonesia, Mevira Munindra, di Jakarta, Kamis, 15 November 2018.

Sedangkan untuk kebutuhan pengembangan aplikasi serta pengetesan software, akan digunakan Cloud. Menurut Mevira, hingga beberapa tahun ke depan, perusahaan akan menggunakan dua pilihan itu. Jadi, akan ada klasifikasi setiap data yang masuk ke sana.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

“Perusahaan mature akan lebih cepat untuk apakah ini harus ke data center fisik, ini masuk ke Cloud. Ada klasifikasinya atau workload balancing,” kata dia.

Research Director IDC ASIA/Pacific Datacenter, Jun Fwu Chin, menjelaskan, untuk data center ada dua keamanan yang dilakukan. Mulai dari fisik, adanya CCTV, dan sejumlah sensor untuk memantau pergerakan.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Etika Pelajar di Dunia Digital"

Sedangkan untuk server akan diproteksi bagaimana caranya agar tidak ada kebocoran data dari server yang ada. Pembagian data apa saja yang ada di data center juga dikatakan penting oleh Jun. Data strategis termasuk data-data pribadi harus berada di data center yang ada di dalam negeri.

Chin menambahkan, ada pilihan lain untuk tidak perlu membangun data center sendiri. Salah satunya sudah banyak pihak ketiga yang mengelola pusat data itu.

“Tidak perlu membangun data center karena ada pihak ketiga lainnya,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya