Water Pond Bisa Jadi Solusi Pengolahan Air untuk Apartemen

Ilustrasi pembangunan apartemen di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lazuardhi Utama

VIVA – Teknologi konstruksi terus berkembang, di mana saat ini bangunan seperti apartemen harus menerapkan hunian berkonsep lingkungan hijau atau green living.

Wow, Pegawai ASN yang Pindah ke IKN Bakal Dapat Satu Unit Apartemen Layak Huni

Salah satu dari konsep ini adalah cara daur ulang air, seperti air hujan dapat diubah menjadi air bersih atau air bekas pakai penghuni diolah kembali. Ini sebagai salah satu solusi untuk menolong keberadaan sumber daya air alami yang makin terbatas.

Menurut Project Director LRT City Jaticempaka Gateway Park, Ibnu Mahmud Junaidi, pihaknya mengembangkan sistem penampung air yang dinamakan retention water pond di dua tower apartemen yang merupakan bagian dari lot pertama, yakni Menara Accordion dan Bandoneon.

Menpan-RB Sebut Setiap ASN di IKN Dapat Satu Unit Hunian Apartemen Seluas 98 Meter Persegi

"Konsepnya adalah daur ulang air limbah, meresap air, meredam potensi destruktif air ketika hujan, serta pengisian daya lapisan tanah aquiver dengan menahan air selama mungkin," kata Ibnu kepada VIVA, Sabtu, 17 November 2018.

Ia melanjutkan, fungsi lainnya menyedot air yang datang dan selanjutnya akan ditampung di water pond, termasuk air hujan.

Detik-detik Wanita Muda Tewas Jatuh dari Lantai 9 Apartemen di Penjaringan

Dengan demikian, pihaknya memiliki cadangan air untuk memenuhi kebutuhan di lingkungan apartemen seperti flush toilet dan menyiram tanaman.

Selain itu, untuk kekuatan bangunan, Ibnu mengaku jika LRT City sudah menerapkan kaidah-kaidah yang terkait dengan teknologi bangunan tahan gempa. "Dari sisi perencanaan kita sudah ikut aturannya, termasuk bangunan tahan gempa," jelasnya.

Ilustrasi water pond

Ilustrasi water pond.

Sebagai informasi, karena mengacu pada standar bangunan bertingkat, maka berpedoman pada Standar Nasional Indonesia atau SNI 1726 Tahun 2012 mengenai tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non-gedung. Di mana salah satunya harus tahan gempa hingga mencapai 8 skala richter (SR).

Ibnu menuturkan LRT City Jaticempaka Gateway Park dikembangkan dengan menerapkan lima prinsip Transit Oriented Development (TOD), yaitu Walkable, Connect, Shift and Transit, Densify, dan Mixed Use.

Proyek ini akan dibangun di lahan seluas 5,2 hektare (ha) yang akan terdiri dari lima lot apartemen 4.200 unit, satu lot komersial, dan 20 unit ruko.

Dua menara, Accordion dan Bandoneon, yang masing-masing sebanyak 529 unit dan 362 unit, telah diluncurkan sejak September 2017. Accordion telah terjual 90 persen, sedangkan Bandoneon baru dipasarkan 135 unit.

Konsep TOD adalah pengembangan kawasan berbasis kepada sistem transportasi massal dengan sarana yang lebih modern, aman dan nyaman.

Apartemen LRT Jaticempaka Gateway Park merupakan proyek yang dikerjakan oleh PT Adhi Commuter Properti (ACP) anak usaha dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang diluncurkan pada September 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya