Mahasiswa Berhasil Ciptakan Energi Terbarukan dari Limbah Air

Wasted Hydropower (Wapo) atau PLTA gedung bertingkat.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, menciptakan inovasi energi terbarukan bernama Wasted Hydropower (Wapo). Ketiga mahasiswa Teknik Elektro ini adalah Muhammad Sukri Abdul Jalil, Mochamad Muchlis Triwahyudi, dan Ariq Kusuma Wardana.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Menurut Muchlis, Wapo memanfaatkan limbah air di gedung bertingkat untuk menjadi energi listrik. Kinerja Wapo menyerupai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Air buangan di gedung bertingkat dijadikan energi terbarukan yang ramah.

"Alat kami memanfaatkan energi potensial dengan membuat kincir. Putaran tersebut akan memutar ke generator dan bisa disimpan ke media penyimpanan untuk dijadikan listrik," kata Muchlis, Jumat, 14 Desember 2018.

40.094 Siswa Daftar ke Universitas Brawijaya Jalur SNMPTN 2022

Peralatan yang dibutuhkan adalah pipa paralon pada bagian tengahnya diselipkan kincir sebagai penggerak generator, aki, alat pengontrol pengisian listrik ke baterai, dan lampu sebagai pengukur aluran listrik berjalan.

Muchlis mengakui kinerja Wapo menyerupai PLTA di waduk. Perbedaannya, Wapo memanfaatkan air limbah buangan ataupun hujan, sehingga Wapo dapat bekerja setiap hari asal ada ketersediaan air limbah rumah tangga ataupun air hujan.

Perkuliahan secara Hibrida di UB Disetop gara-gara Lonjakan Omicron

Wasted Hydropower (Wapo) atau PLTA gedung bertingkat

"Kerjanya air akan mengalir ke paralon. Air turun dan menggerakkan kincir air hingga menghidupkan generator untuk menjadi energi kinetik. Setelah itu dikonversi oleh generator DC menjadi energi listrik, terus disimpan ke aki maupun baterai," ujar Muchlis.

Anggota tim lainnya, Sukri, mengatakan energi yang disimpan bisa digunakan untuk penerangan jalan maupun ruangan. Idealnya, digunakan untuk gedung perkantoran selain menghemat energi listrik dari PLN. Wapo juga digunakan sebagai pengganti genset di kala terjadi pemadaman listrik.

"Pernah kita coba di gedung dengan tujuh lantai di Jakarta. Saat itu penggunaan air 0,0012 meter kubik. Dari situ debit air bisa menghasilkan daya 281,4 watt. Ini setara dengan lampu LED 15 watt. Memang belum bisa untuk seluruh gedung tapi bisa menghidupi beberapa ruangan dan lampu penerangan jalan," tutur Sukri.

Wapo telah merebut Juara 1 Lomba Gagasan dan Rancangan Kreatif (LoGrak) 2018 bertema 'Internet of Things and Renewable Energy Technolgy'. Pembuatannya diklaim cukup mudah, yakni hanya 2 hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya