Bernapas di Bulan Bisa Sebabkan Kematian

Ilustrasi permukaan Bulan, hasil rekaan tim Badan Antariksa Eropa (ESA).
Sumber :
  • www.esa.int

VIVA – Koloni di Bulan menjadi impian besar peradaban manusia sampai saat ini. Namun studi baru menunjukkan, hidup di satelit Bumi itu penuh risiko yang berbahaya. 

NASA (Akan) Kembali ke Bulan Setelah 50 Tahun

Studi menunjukkan, bernapas di Bulan dengan terpapar debu di sana, bisa menyebabkan kematian. Studi ini dipimpin oleh Donald Hendrix dari Stony Brook University, Amerika Serikat meneliti sampel debu Bulan yang dibawa astronaut. Analisis atas sampel debu Bulan yang dibawa misi Apollo beberapa dekade lalu, peneliti menemukan, senyawa pada debu Bulan bisa bereaksi bahaya dalam sel tubuh manusia. 

Dikutip dari New Scientist, Selasa 18 Desember 2018, studi menunjukkan material debu Bulan mendorong pembentukan radikal hidroksil, yang bisa mendatangkan kanker paru-paru. 

Kalau Kamu Diajak ke Bulan, Apa yang Mau Dibawa?

"Debu Bulan mewakili salah satu banyak bahaya, manusia harus menghadapinya saat melakukan misi di permukaan Bulan," jelas peneliti studi yang mempresentasikan temuannya di American Geophysical Union di Washington. 

Dalam studinya, tim tersebut merendam dua senyawa berbasis besi yang ditemukan di Bulan, yakni olivin dan augit. Dua senyawa itu dimasukkan dalam cairan yang menyimulasikan cairan paru-paru manusia. 

Misi ke Bulan Bikin NASA Boros

Tim menemukan, reaksi tersebut mengandung mineral tertentu yang dikenal cepat beraksi dengan sel manusia dan menghasilkan hidroksil beracun. 

Setelah 15 menit dibiarkan beraksi, kedua senyawa itu melepaskan setidaknya sekitar 9 kali lebih banyak dari radikal hidroksil per liter cairan. Angka tersebut lebih banyak dibanding yang dihasilkan kuarsa, senyawa berbasis silikon yang sangat beracun.

Dia menuturkan, partikel debu yang mengandung olivin bakal tertinggal di paru-paru manusia dalam jangka waktu yang lama dan berdampak implikasi jangka panjang.

"Senyawa besi logam halus ini sangat berbahaya bagi manusia," jelas Hendrix. 

Debu Bulan sudah disadari tidak begitu ramah bagi manusia yang menjalankan misi di Bulan. Pada saat Badan Antariksa Amerika Serikat mendaratkan awaknya di Bulan beberapa dekade lalu, ilmuwan sudah menyadari lingkungan Bulan memang tak begitu ramah bagi kehidupan. 

Debu di permukaan Bulan sangat kasar dan merusak pakaian astronaut serta wahana pesawat antariksa. Belakangan, malah ada studi yang menyatakan debu Bulan bisa secara aktif merusak DNA manusia. (dhi).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya