Sektor di Indonesia yang Akan Diuntungkan oleh 5G

Senior Expert Strategy & Business Development Huawei Indonesia, Mohammad Rosidi
Sumber :
  • Dok. VIVA

VIVA – Indonesia memang tergolong telat dalam mengimplementasikan teknologi telekomunikasi generasi ke-5 atau 5G. Padahal sudah banyak negara di dunia yang mengadopsinya, bahkan China dikabarkan bersiap menguji coba teknologi 6G.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

Saat ditanya kapan Indonesia akan mengimplementasikan 5G, Senior Expert Strategy & Business Development Huawei Indonesia, Mohammad Rosidi pun belum bisa menjawabnya. Hal tersebut sangat bergantung pada strategi dan kesiapan negara masing-masing.

"Kendala untuk implementasi 5G ini banyak. Dilihat dari kesiapan transmisi dan ketersediaan fiber optik. Butuh akselerasi dan infrastruktur, ditambah regulasi yang juga harus mendukung," ujar Rosidi di Bali, kemarin.

Luhut Ungkap Rencana China Tanam Ratusan Hektare Padi di Kalimantan

Dia menyebut jika 5G akan sangat berguna untuk semua pihak, tak hanya korporasi tapi juga pemerintah dan pengguna akhir. Walaupun isunya, 5G hanya akan bisa digunakan untuk komersialisasi antar business to business (B2B). Pasalnya, 5G menjanjikan kapasitas dan cakupan yang cukup luas sehingga semakin banyak pengguna, semakin terjangkau harga yang dibanderol.

"End user juga pada akhirnya akan dilibatkan untuk menciptakan tren 5G karena kan tren Internet of Things (IoT) akan digunakan semua orang. Barang harus murah, volume tinggi, dan yang memiliki kekuasaan itu adalah korporasi untuk memasarkannya," ujar Rosidi.

Huawei Band 9: Layar Mirip Smartwatch, Harga Cuma Setengah Juta

Yang jelas, kata dia, teknologi 5G di Indonesia akan sangat membantu produktivitas warga, tak hanya meningkat tapi juga efisien. Yang paling terasa efeknya adalah bidang agrobisnis.

"Di masa depan, lahan untuk pertanian dan bercocok tanam akan semakin berkurang. Bagaimana kita memanfaatkan lahan yang minim agar bisa mendapatkan hasil maksimal. 5G bisa diandalkan untuk itu. Bayangkan kita bisa mengatur segala macam aspek dengan teknologi dan aplikasi yang berjalan di jaringan 5G, untuk mendapatkan panen yang besar di tengah lahan sempit," papar Rosidi.

Industri lainnya yang cukup potensial untuk 5G adalah transportasi. Bisa menghubungkan semua kendaraan dengan jaringan pintar dan diterapkan di semua titik. Tak hanya terminal atau halte tapi juga titik-titik lainnya, termasuk kemacetan di jalan yang akan dilalui.

"Home broadband, IPTV 4K, VR, juga akan ikut meramaikan 5G. Bahkan wisata juga bisa diikutsertakan dalam tren 5G," katanya.

Semua industri itu, kata Rosidi akan terwujud dengan ekosistem digital intelligent. Dengan digital intelligent, semua akan tersambung atau terkoneksi. Bahkan data Huawei Global Industry Vision menunjukkan pada 2025 nanti 5G akan mampu menangani sekitar 40 miliar perangkat dan gabungan semua sensor, yang tersambung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya