Pakailah Grup WhatsApp untuk Perangi Kejahatan, Bukan Politik Melulu

Ilustrasi WhatsApp.
Sumber :
  • Pixabay/Antonbe

VIVA – Grup WhatsApp telah menjadi media komunikasi yang efektif untuk menghubungkan sebuah komunitas, entah orang-orang kantor, alumni sekolah sampai kesamaan hobi.

Apple Deletes WhatsApp from App Store in China

Sesuai dengan dinamika pengguna, pembahasan di grup WhatsApp beragam mulai dari pembicaraan politik sampai budaya.

Nah, ada kisah menarik dari warga di Mt Lambert, Trinidad dan Tobago. Warga di kompleks pemukiman itu memanfaatkan grup WhatsApp untuk tujuan menjaga keamanan lingkungan mereka. 

Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dari App Store

Dikutip dari Guardian Trinidad and Tobago, Senin 31 Desember 2018, warga memanfaatkan grup WhatsApp mengawasi lingkungan dari aktivitas mencurigakan.

Bisa dibilang, warga memakai aplikasi milik Facebook itu untuk patroli dan melaporkan kondisi terkini melalui platform tersebut. 

WhatsApp Punya Fitur Menemukan Pesan dengan Cepat

Begitu mendapatkan gerakan dan aktivitas mencurigakan itu, warga di grup WhatsApp langsung membagikan foto dan informasi patroli ke jaringan tiga kantor kepolisian setempat, yakni kantor polisi San Juan, St Joseph, dan Barataria.

Dua pekan lalu, keberadaan grup WhatsApp cukup jitu. Salah seorang warga melaporkan via WhatsApp ada pencuri yang mencoba membobol rumahnya pada pukul 02.00 pagi.

Tetangga korban memosting foto terduga pencuri dan melaporkannya di grup WhatsApp dan diteruskan ke polisi.

Tak melulu soal aksi kriminal, warga Mt Lambert memanfaatkan grup WhatsApp untuk berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk perbaikan lampu lalu lintas jalanan, otoritas perbaikan jalan berlubang, sampai bekerja sama dengan lembaga penyalur bantuan sosial. 

Komitmen warga tersebut memang membuat grup WhatsApp tanpa caci maki politik. Mereka ingin grup WhatsApp membangun dan memperkuat solidaritas lingkungan. Grup WhatsApp ini dibentuk pada awal tahun ini. 

"Grup WhatsApp ini nonpolitik ya. Dibuat untuk menyoroti masalah kejahatan, masalah sosial, infrastruktur dan utilitas. Demikian aturan main yang harus diikuti," jelas kepala lingkungan  Mt Lambert, Sharla Alexander-Dolabaille. 

Dia menuturkan, aksi kejahatan di lingkungan mereka telah menyatukan dan meningkatkan kesadaran warga pemukiman. 

"Jadi jika ada mobil aneh lewat, mereka mengambil foto nomor pelat, deskripsi kendaraan,warna dan melaporkan dan berbagi secara online," ujar Sharla Alexander-Dolabaille. 

Manfaat grup WhatsApp itu begitu terasa bagi Anne-Marie Mason. Warga Mt Lambert itu mengatakan, antara 2011 sampai 2012, lingkungan tempat tinggalnya rawan dengan pencurian.

Kini, dengan adanya kesadaran warga melalui grup WhatsApp dan kerja sama bersama polisi, aksi kriminal serta pencurian kini makin minimal. 

Pejabat kepolisian mengatakan selama tahun lalu ada penurunan kejahatan berat di wilayah Mt Lambert sampai 34 persen.

Sharla Alexander-Dolabaille mengatakan, dengan adanya grup WhatsApp kini melahirkan respons yang lebih cepat dibanding sebelumnya. 

Berkat hubungan yang intens dengan kepolisian di grup WhatsApp, warga Mt Lambert belum lama ini memberikan bingkisan kepada pejabat dan personel kantor polisi St Joseph, kantor polisi Barataria. Warga menilai petugas selama ini bekerja sama menurunkan dan menekan kejahatan di lingkungan mereka. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya