Pertama dalam Sejarah, China Sukses Mendarat di Sisi Gelap Bulan

Ilustrasi wahana Chang'e-4 mendarat di sisi gelap Bulan.
Sumber :
  • Twitter/@CGTNOfficial

VIVA – China mengumumkan telah sukses mengirimkan wahana robotik di sisi jauh atau sisi gelap Bulan. Pencapaian itu merupakan tonggak bersejarah dalam dunia eksplorasi antariksa.

NASA (Akan) Kembali ke Bulan Setelah 50 Tahun

Dengan pendaratan ini, China merupakan negara pertama yang mendaratkan misi di sisi gelap Bulan tersebut, area yang selama ini belum tersentuh oleh misi eksplorasi sekali pun.

Beda dengan sisi dekat atau sisi yang terlihat dari Bumi. Sisi dekat ini sudah menjadi objek eksplorasi berkali-kali dari misi antariksa China, Rusia, dan Amerika Serikat.

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Dikutip dari BBC, Kamis 3 Januari 2019, wahana robotik yang mendapat di sisi gelap Bulan yaitu Chang'e-4. China mengonfirmasi wahana tersebut mendarat di Lembah Aitken di Kutub Selatan Bulan. Pendaratan terkonfirmasi pada Kamis 3 Januari 2019 pukul 10.26 waktu Beijing.

Selama beberapa hari terakhir, wahana China tersebut mengorbit rendah di sisi gelap Bulan untuk persiapan pendaratan.

Begini Cara Realme Sukses Lawan Samsung, Apple dan Xiaomi

Media-media China pekan lalu melaporkan Chang'e-4 bakal mendarat ke sisi gelap Bulan dengan pola eklips begitu sampai pada ketinggian 15 kilometer di atas permukaan titik pendaratan. Area sisi gelap Bulan ini memiliki lebih banyak kawah dengan kerak Bulan yang lebih tua dan tebal. 

Target misi wahana ini yakni mengeksplorasi kawah Von Karman yang lokasinya lebih besar luas dari titik pendaratan. Titik tujuan eksplorasi ini diyakini telah terbentuk oleh benturan raksasa pada awal terbentuknya Bulan.

"Struktur besar ini diameternya lebih dari 2.500 kilometer dan kedalamannya 13 kilometer. Salah satu kawah terbesar dan terluas di Tata Surya. Selain itu kawah ini juga terdalam dan punya lembah yan tertua di Bulan," jelas profesor fisika Mullard Space Science Laboratory University College London, Andrew Coates.

Target eksplorasi Chang'e-4 lebih berisiko dan kompleks dibanding dengan misi Chang'e-3. Pada 2013, China mendaratkan wahana robotik Chang'e-3 di Mare Imbrium yang terletak di sisi dekat Bulan.

Untuk menjalani misi yang kompleks ini, wahana Chang'e-4 dibekali dengan ragam instrumen untuk mengidentifikasi geologi sisi gelap Bulan. Instrumen juga difungsikan untuk menjalankan eksperimen biologi.

Dalam misi eksplorasi ini, China menginginkan wahana mereka bisa memelajari bagian-bagian dari lembaran batuan leleh yang mengisi Lembah Aitken. Dengan mengetahui struktur di lembah itu, China bisa mengetahui variasi dari komposisi lembah tersebut.

Selain itu, tujuan ketiga misi ini yakni memelajari batuan regolith, batuan pecahan dan debu yang membentuk permukaan di sisi gelap Bulan. "Informasi komposisi di lokasi asli bakal sangat berharga dalam memahami pembentukan Bulan," ujar Coates. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya