Belajar Merancang Drone di Universitas Pelita Harapan

Mahasiswa UPH yang mengikuti mata kuliah Teknologi Drone
Sumber :
  • Dok. UPH

VIVA – Dalam mengantisipasi era Industri 4.0, Teknik Elektro Universitas Pelita Harapan (UPH) berbenah dengan membuka beberapa mata kuliah baru yang kekinian. Salah satunya, yaitu mata kuliah Teknologi Drone.

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Dr. Eng. Endrowednes Kuantama, S.T., M.Eng., sebagai dosen pengampu, memandu 15 mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015 dan 2016 dalam pembuatan 2 unit drone. Hal ini ditujukan agar mahasiswa Teknik Elektro UPH tidak hanya mengerti ilmu secara teori tapi juga mampu mengaplikasikannya. 

Dalam mata kuliah terbaru tersebut, selama 1 semester (Agustus – Desember 2018), mahasiswa diajarkan detail pembuatan dan pengetahuan tentang drone. Tujuan dari mata kuliah ini adalah mahasiswa dapat mengerti dan mampu membangun drone sendiri dengan budget yang rendah, namun berkualitas. Artinya, drone dapat terbang dengan stabil.
 
Endro menjelaskan dalam perakitan pesawat tanpa awak yang pertama ini, difokuskan pada fungsi drone agar mampu terbang dengan tingkat kestabilan tinggi.

Jika Perang Dunia ke-3 Pecah, Benarkah akan Jadi Perang Akhir Zaman Jelang Kiamat?

Selain itu, menurut Endro, drone yang dibuat mahasiswanya tersebut memiliki perbedaan dengan yang dijual di pasaran.
 
“Drone buatan mahasiswa ini harganya jauh lebih murah dari drone yang ada di pasaran dengan kualitas yang sama atau bahkan dapat melebihi kualitas yang ada di pasaran," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, 11 Januari 2019.

Ditambahkan Endro, drone di pasaran pada umumnya hanya terfokus pada fotografi maupun sinematografi. Sedangkan drone yang dibuat mahasiswa UPH ini dapat ditambahkan dengan komponen elektronik lain, sehingga dapat diaplikasikan ke berbagai macam sistem.

Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi

"Dapat dikatakan drone buatan mahasiswa kami ini memiliki banyak keunggulan, seperti dapat dirancang sesuai dengan aplikasi yang diinginkan, mampu menonjolkan sisi kestabilan, kecepatan, dan waktu terbang lebih lama," katanya.

"Drone kami juga dapat diterbangkan secara manual, semi otomatis, maupun otomatis. Bahkan kamera dengan VR drone dapat ditambahkan sebagai fungsi opsional, yang dapat semakin mempermudah pengendalian drone,” tambah Endro.
 
Tidak hanya belajar dalam proses pembuatan dan perakitan, Endro juga memastikan para mahasiswa mampu mengendalikan drone dengan baik. Diawali dari mengendalikan secara virtual sebelum uji coba di lapangan.  
 
Terkait perakitan drone ini Endro menjelaskan ada beberapa bidang keilmuan Teknik Elektro yang digunakan, antara lain sistem kontrol atau kendali, robotika, dan mikrokontroler.

Ke depannya Endro berharap agar drone ini dapat diaplikasikan ke berbagai macam fungsi, contohnya agricultural drone, drone untuk pemetaan, drone untuk mengukur kualitas udara, dan lainnya agar fungsi drone semakin luas.

Menurutnya, pengembangan atau pengaplikasian drone ini dapat di lakukan oleh mahasiswa dengan mengambil topik drone sebagai topik penelitian atau tugas akhir mahasiswa. (mt)

Sumber: Universitas Pelita Harapan Jakarta

(ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya