Nuclear Corner, Trik 'Out of the Box' BATAN Dekati Generasi Milenial

Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir BATAN, Hendig Winarno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Badan Tenaga Nuklir Nasional atau BATAN memiliki cara tidak biasa atau out of the box melakukan pendekatan ke generasi milenial. Yaitu, menyediakan 'Nuclear Corner'.

Pemerintah Ingin Taksi Terbang Meluncur dalam 2 Tahun

Nuclear Corner merupakan sebuah ruangan seluas 6 x 10 meter yang menyediakan berbagai edukasi tentang nuklir, yang antara lain seperti pengertian dari radiasi, gambaran nuklir seperti apa, bagaimana cara kerja PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), hingga produk-produk yang telah dihasilkan melalui teknologi nuklir seperti padi dan kacang kedelai.

Saat ini mereka telah memiliki 7 Nuclear Corner di Rembang, Semarang, Jepara, Yogyakarta, Surabaya, Kudus, dan Bangka Belitung.

Tantangan Penggunaan AI di Dunia Kedokteran

Menurut Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir BATAN, Hendig Winarno, keberadaan Nuclear Corner sengaja ditempatkan yang biasa dikunjungi oleh pelajar SMP, SMA, bahkan SD.

"Hasilnya cukup efektif. Di Taman Pintar Yogyakarta misalnya, pengunjungnya rata-rata 3.000 orang per hari. Mereka 'dipaksa' melewati Nuclear Corner, karena memang dibuat satu jalan. Jadi, mau enggak mau, harus lewat," kata dia di Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Mobil SUV Edisi Terbatas Ini Dijual Seharga Fortuner

Bahkan, lanjut Hendig, BATAN juga menyediakan pemandu dari guru atau siswa SMA, yang sebelumnya telah mereka latih agar bisa berkomunikasi dan menjelaskan mengenai Nuclear Corner.

"Kami buat sesuatu yang dekat dengan mereka, bukan sesuatu yang sulit. Ada game juga. Pokoknya yang bikin pengunjung jadi penasaran," ujarnya.

Selain Nuclear Corner, BATAN juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyusun kurikulum nuklir.

Namun kurikulum ini masih sebatas SMA saja. "Kurikulumnya berbentuk elektronik, bukan cetak. Para siswa hanya tinggal download kurikulum di web resmi Kemendikbud yang sudah kami upload," jelas Hendig.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya