Ahli Emosi: Sandi Bakal Pakai Topik Asing, Ma'ruf Tak Terbendung

Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga di Debat Perdana.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno bakal saling adu gagasan dalam debat putaran ketiga Pilpres 2019, Minggu 17 Maret 2019. Debat kali ini memiliki profil menarik dari cawapres. 

Wapres: Air Bersih Penentu Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Instruktur Ahli Analisis Emosi, Handoko Gani menilai Maruf sebagai tokoh ulama yang gaek dinilai punya keunggulan pengalaman dan senioritas. Sedangkan Sandi dinilai punya kekuatan pengalaman malang melintang sebagai pengusaha dan dunia bisnis serta bertemu dengan beragam karakteristik komunitas masyarakat. Ma’ruf dipandang tak terbendung soal senioritas sedangkan Sandi punya kekuatan pengalaman.

Handoko menilai debat nanti akan sangat menarik dalam sesi pertanyaan. Siapa yang akan lebih menguasai materi pertanyaan debat. Dia mengatakan, Sandi kemungkinan akan mengajukan topik pertanyaan yang tidak diketahui oleh cawapres nomor 01.  

Wapres: Stunting Rugikan Negara Hingga Rp450 Triliun

"Yang menarik, kemungkinan Pak Sandi akan lebih banyak pakai pertanyaan sepertinya istilah asing maupun topik asing. Segala sesuatu yang mungkin dianggap tak diketahui oleh kiai, khususnya poin bisnis dan ekonomi," kata pakar Behavior Analysis & Investigative Interview dari Emotional Intelligence Academy Inggris itu kepada VIVA belum lama ini.

Hal menarik lain yang bisa dilihat yakni respons Ma’ruf atas pertanyaan Sandi. 

Mario Suryo Aji Minta Restu Wapres Jelang Tampil di Moto3 2022

"Bagaimana Kiai Ma’ruf bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan bijak dengan tepat tanpa terdengar normatif atau bahkan malah sama sekali tidak menjawab substansi pertanyaan alias ngeles," tuturnya. 

Handoko menilai hal yang bakal menguntungkan Ma’ruf yakni senioritasnya sebagai tokoh publik yang lama malang melintang. 

"Yang bakal untungkan kiai, menempatkan posisi beliau sebagai seorang yang senior yang beri wejangan, menyarankan, mendorong sebagai peran ulama, ini tidak akan dibendung," kata dia. 

Menurutnya dari segi ilmu gerak tubuh, pertanyaan dilontarkan cawapres punya kekuatan untuk memenangkan debat. 

"Pertanyaan ini akan memengaruhi ekspresi verbal dan non verbal, dan akan muncul dari keduanya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya