Studi: Sinyal WiFi Sebabkan Sperma Mati

Ilustrasi sperma.
Sumber :
  • CCRM

VIVA – Sinyal WiFi disebutkan memiliki efek berbahaya bagi sperma pria. Hal ini diungkap sebuah studi yang menemukan pengaruh gelombang elektromagnetik terhadap tingkat kesuburan pria di negara maju.  

Cerita Dokter Boyke Tangani Pasien 2 SMP yang Perawan Tapi Hamil, Kok Bisa?

Seperti dilaporkan NZHerald, Senin, 29 April 2019, lima puluh satu pasien pria mengambil bagian dalam penelitian ini. Mereka dilibatkan dalam IVF (In Vitro Fertilization) atau prosedur inseminasi buatan.

Sampel sperma mereka kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok satu, tidak terkena gelombang elektromagnetik dari router WiFi, satu kelompok yang dilindungi oleh perisai WiFi kecil, dan kelompok terakhir yang terkena gelombang WiFi.

UI Terima 2.105 Calon Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBP 2024

Kumiko Nakata, peneliti yang fokus pada embriologi dan spermatologi, mengatakan bahwa sampel sperma dari para partisipan tersebut ditempatkan di dekat router WiFi.

Setelah 60 menit, tingkat motilitas sperma di ketiga kelompok tetap sama. Namun, setelah dua jam terpapar gelombang elektromagnetik, tingkat motilitas kelompok sperma yang dilindungi adalah 44,9 persen, dan kelompok yang terpapar hanya 26,4 persen. Sedangkan kelompok sperma yang tidak terpapar gelombang WiFi, tingkat motilitasnya 53,3 persen.

Laptop yang Bisa Menangkap Sinyal WiFi Ratusan Meter Dijual di Indonesia

Setelah 24 jam, tingkat sperma mati dari kelompok yang tidak terpapar adalah 8,4 persen, kelompok terlindungi 18,2 persen, dan kelompok yang terpapar adalah 23,3 persen.

Nakata mengatakan penelitian tersebut dengan kuat menunjukkan gelombang elektromagnetik membunuh sperma manusia dan bahwa perangkat WiFi merupakan faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kesuburan.

"Studi menunjukkan gelombang elektromagnetik dari router WiFi portabel mengurangi laju gerak dan meningkatkan tingkat kematian sperma manusia," katanya dikutip dari NZHerald. 

Baru-baru ini, penurunan kesuburan di negara maju telah menjadi masalah besar. Gelombang EM dikatakan aman, tetapi gelombang yang disebabkan oleh perangkat WiFi kemungkinan merupakan faktor yang berkontribusi terhadap tren penurunan kesuburan.

"Studi kami menunjukkan bahwa dalam waktu yang relatif singkat, pelindung WiFi dapat menawarkan perlindungan dari efek berbahaya gelombang EM. Namun, ada banyak bukti bahwa efek gelombang EM pada sperma mungkin memiliki efek signifikan pada reproduksi manusia," tambahnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan infertilitas pada pria dan wanita akan menjadi kondisi paling serius ketiga setelah kanker dan penyakit kardiovaskular pada abad ke-21.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya