Teori Baru, Emas Asal Usulnya dari Tabrakan Bintang

Ilustrasi butiran emas
Sumber :
  • Instagram/@elliotgaskinjewelry

VIVA – Pernahkah terbayangkan di benak kamu emas bukan berasal dari perut Bumi? Nah studi terbaru dari peneliti dua universitas di Amerika Serikat mengemukakan emas di Bumi asal usulnya bukan dari dataran yang kita injak, melainkan berasal dari luar Bumi. 

Jangan Coba-coba Memalsukan Emas Batangan

Dua peneliti yakni Szabolcs Marka dari Columbia University dan Imre Bartos dari University of Florida mengatakan, sebagian emas dan material berharga yang ada di Bumi dulunya berasal dari tabrakan bintang neutron sekitar 4,6 miliar tahun lalu. 

Dikutip dari Slashgear, Rabu 8 Mei 2019, dua bintang neutron yang dimaksud itu bertabrakan dan hancur bersama-sama, dan akhirnya memercikkan gelombang materi, yang di antaranya mencapai di Tata Surya. Kala gelombang materi hasil tabrakan itu memercik, Tata Surya masih dalam proses pembentukan. 

Ilmuwan Ini Berhasil Ciptakan Koper Bertenaga Al, Permudah Tunanetra Navigasi Lingkungan

Studi kedua peneliti tersebut fokus mendalami peleburan bintang neutron dekat Bumi yang menjadi sumber beberapa logam berharga di Bumi kita. 

Dalam papernya di Jurnal Nature, peneliti mengatakan sekitar 0,3 persen unsur berharga Bumi berasal dari tabrakan bintang neutron tersebut. Unsur yang dimaksud yakni emas, platinum dan uranium. 

Tak Perlu Pelindung, Emas Murni Batangan Kini Bisa Dipegang Langsung

Kedua peneliti itu menuturkan, momen peleburan dua bintang neutron itu terjadi sekitar 80 juta tahun sebelum pembentukan awal Tata Surya. 

Peneliti mengatakan, tabrakan dua bintang neutron ini terjadi pada jarak sekitar 300 parsec atau 9,3 juta triliun kilometer dari nebula sebelum Matahari. Dalam satuan tahun cahaya, momen tabrakan dua bintang neutron itu terjadi pada lokasi yang jauhnya 1000 tahun cahaya dari Tata Surya kita hari ini.

Vartos mengatakan, temuan ini berkontribusi dalam memecahkan teka-teki asal usul dan komposisi Tata Surya. 

"Data penelitian ini akan memicu jenis pencarian baru dalam disiplin ilmu misalnya kimia, biologi dan geologi, untuk memecahkan teka-teki alam semesta," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya