- www.jpl.nasa.gov
VIVA – Wahana penjelajah Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, Curiosity, menemukan metana atau senyawa hidrokarbon di Planet Mars pada Rabu kemarin. Temuan itu menimbulkan asumsi di kalangan ilmuwan NASA, adanya kehidupan mikroba di bawah tanah Mars.
Dikutip dari laman TechCrunch, Senin 24 Juni 2019, metana hadir dalam konsentrasi yang cukup tinggi di Bumi karena dihasilkan oleh makhluk hidup. Penemuan gas ini akan diteliti lebih jauh oleh peneliti untuk mendukung teori apakah gas itu disebabkan oleh mikroba yang ada di Planet Merah atau tidak.
Jumlah metana yang terdeteksi oleh Curiosity menjadi suatu tantangan bagi para peneliti Mars. Jika asumsinya akurat, gas itu mungkin dihasilkan oleh suatu organisme baru-baru ini. Ilmuwan NASA mengatakan kemungkinan metana itu masih baru, karena jika sudah lama diproduksi, maka komponen-komponen metana akan terpisah dalam waktu singkat.
Metana tidak hanya bisa diproduksi oleh suatu organisme, namun bisa juga berupa gas yang lama terkubur, yang kemudian melarikan diri ke permukaan melalui retakan kecil dari bawah tanah. Menurut laporan, penemuan metana kali ini bukan untuk pertama kalinya.
Sebelumnya, zat ini pernah ditemukan, namun untuk periode saat ini merupakan metana dengan kadar konsentrasi yang paling tinggi. Temuan Curiosity ini juga sudah didukung wahana pengorbit NASA di Planet Mars, Mars Reconnaissance Orbiter.
Penemuan-penemuan tentang potensi hidup selain di Bumi memang kerap kali ditemukan, meskipun begitu belum ada bukti bukan cuma Bumi saja yang cocok ditempati oleh makhluk hidup. Penemuan Metana akan segera didalami oleh para peneliti ketika Curiosity telah mengirimkan hasil investigasinya.