Melihat Keseruan Sepakbola Robot Bergengsi di Semarang

Ajang pertandingan sepak bola robot di Udinus Semarang – VIVA.co.id/ Dwi Royanto
Sumber :

VIVA – Sekelompok suporter lantang meneriakkan yel-yel untuk memberikan semangat kepada tim sepakbola kesayangannya. Namun, yang didukung bukanlah kesebelasan yang dimainkan oleh manusia, melainkan robot.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI)

Ya, ajang sepakbola robot ini layaknya seperti dua tim sepakbola profesional yang sedang bertanding. Namun, setiap tim hanya berisikan tiga robot. Mereka menduduki posisi sebagai penjaga gawang, satu pemain belakang, dan satu pemain depan.

Terlihat wasit sibuk ancang-ancang membunyikan peluit. Dua robot saling berhadapan hendak berebut bola. Pertandingan ini merupakan pertandingan final yang mempertemukan antara tim Barelang FC dari Politeknik Negeri Batam melawan tim Eros dari Politeknik Negeri Surabaya.

5 Tahun Terbaik Sepanjang Karier Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal

Sejurus kemudian peluit wasit pun dibunyikan. Sebuah robot mungil setinggi 50 sentimeter saling berebut bola. Alih-alih dapat mengambil bola, mereka malah bertabrakan satu sama lain dan sama-sama terjatuh. Penonton pun terus bersorak.

Satu robot kembali bangkit. Dengan gaya nyentrik, kepala robot mengangguk dan sedikit menggeleng. Ia langsung mengejar bola berwarna kuning. Kaki kecilnya bergerak cepat menggiring bola dan berlari menuju gawang lawan. Namun sayang, setelah sekitar setengah meter di depan gawang, bola yang ditendang berhenti tepat di depan penjaga gawang. 

Manusia Tidak akan Merasa Sakit Lagi di Masa Depan

Antusiasme penonton pun masih tinggi dan saling bersorak. Mereka tidak meninggalkan lapangan meski gerakan robot-robot ini tak seluwes Lionel Messi menggocek bola. 

Pertandingan antara kedua tim berjalan sengit, bahkan kedua tim terus berbalas serangan hingga 10 menit pertandingan, kedudukan antara kedua tim masih imbang dengan skor kacamata hingga waktu normal berakhir. 

Namun, tim asal Batam berhasil mencuri angka pada babak tambahan waktu. Tim tersebut terus menambah pundi-pundi golnya di babak tambahan waktu dan berakhir dengan skor meyakinkan 3-0. Dengan kemenangan tersebut, tim Barelang FC berhak mengukuhkan diri sebagai juara di ajang Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humonoid 2019.

KRSBI-H merupakan salah satu cabang dari Kontes Robot Indonesia (KRI) 2019 selama dua hari pada 22-23 Juni 2019. Ajang nasional ini diselenggarakan di Graha Padma Sport Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan tuan rumah Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Andre Karona Sitepu, ketua tim Barelang FC mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan kontes ini setahun lalu. Melalui riset hingga persiapan lomba, ia sebenarnya tak memiliki target khusus. 

Ajang pertandingan sepakbola robot di Udinus Semarang
Ajang pertandingan sepak bola robot di Udinus Semarang – VIVA.co.id/ Dwi Royanto

"Ini merupakan sebuah kemajuan bagi kami setelah pada yang sebelumnya kami hanya berpartisipasi," ungkap Andre.

Andre menyebut timnya bakal mempersiapkan lebih untuk ajang tingkat internasional tahun depan di Prancis. Menurutnya, ia tak akan minder berhadapan dengan teknologi robot milik negara lain.

Ajang Internasional

Selain kategori KRSBI, terdapat lima kontes lain yang dilombakan. Di antaranya, kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) dan Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI). Kemudian Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) beroda, serta kategori terbaru Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).

Yudi Haryanto, dari Seksi Kreativitas Ditjen Pembelajaraan dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, menyatakan bahwa para pemenang kontes bakal mewakili Indonesia pada ajang internasional. 

"Kategori juara KRAI akan mengikuti ABU Robocon 2019 di Mongolia. Kemudian juara pertama KRPAI akan menjadi wakil Indonesia pada Trinity College International Robot Contest 2020 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Serta KRSBI-H bakal bertanding di ROBOCOP 2020. Sedangkan untuk Untuk KRSTI dan KRSBI Beroda belum diatur afiliasinya,” ungkapnya.

Yudi menjelaskan bahwa acara ini merupakan kontes untuk menguji coba robot agar memudahkan kerja manusia. Ia berharap agar perkembangan teknologi di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.

Rektor Udinus Semarang, Edi Noersasongko menambahkan, total 121 tim dari 64 perguruan tinggi di Tanah Air mengikuti ajang bergengsi di kampusnya. Ajang ini merupakan kompetisi rekayasa dalam bidang robotika yang mempertemukan berbagai juara dari tingkat regional di Indonesia.

"Semoga dengan Kontes Robot Indonesia 2019 kemampuan mahasiswa dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat terus ditingkatkan," tutur Edi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya