- www.bmkg.go.id
VIVA – Fenomena alam gerhana Matahari khusus bakal melwati sebagian wilayah Indonesia. Gerhana khusus yang dimaksud yaitu Gerhana Matahari Cincin atau GMC.
Kepala Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Clara Yatini menjelaskan, Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada 26 Desember 2019. Penampakan gerhana ini cuma bisa dilihat di sebagian Sumatera dan Kalimantan.
"Yang paling baik dan lama (Gerhana Matahari Cincin) terjadi di Kabupaten Siak, di Pulau Pedang," ujar Clara dalam saluran YouTube LAPAN dikutip Selasa 2 Juli 2019.
Sedangkan wilayah Indonesia lainnya, kata Clara, tetap bisa melihat fenomena gerhana ini namun yang dilihat cuma gerhana Matahari sebagian saja. Clara menyebutkan, untuk daerah Sumatera Selatan cuma bisa melihat gerhana sebagian sampai 80 persen, sedangkan pengamat di Pulau Jawa bisa melihat gerhana sebagian ini cuma 70-80 persen.
"Intinya Gerhana Matahari Cincin ini bisa dilihat seluruh wilayah, hanya yang berbentuk cincin cuma bisa dilihat di Padang Sidempuan, Sibolga, Kabupaten Siak dan Kepulauan Riau serta sebagian Kalimantan Barat bagian utara yakni di Kabupatan Singkawang," ujar Clara.
Dia menjelaskan, GMC terjadi bila posisi Matahari, Bulan dan Bumi berada dalam posisi segaris, serta Bulan berada di tengah-tengah konfigurasi tersebut.
"Pada saat itu (26 Desember 2019) posisi Bulan berada di titik terjauh dari Bumi, maka gerhana Matahari yang terlihat adalah Gerhana Matahari Cincin," ucapnya.
Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains
Al Quran dan penelitian ilmiah mengungkap berbagai teori dan fenomena yang menandakan kedatangan kiamat. Ajaran Islam telah lama mengakui kepercayaan akan hari kiamat.
