- Istimewa
VIVA – Nomor International Mobile Equipment Identity atau IMEI sedang menjadi perbincangan, buntut rencana pemerintah memblokir IMEI ilegal pada ponsel. Tapi sayangnya banyak masyarakat masih awam dan belum tahu banyak apa itu IMEI.
Dikutip dari situs Make Tech Easier, Jumat 5 Juli 2019, nomor IMEI digunakan untuk mengidentifikasi perangkat yang menggunakan jaringan seluler terestrial. Jaringan ini digunakan untuk menelpon atau mengakses internet yang disediakan oleh operator. Mudahnya nomor IMEI adalah nomor perangkat.
Tujuan IMEI
Kehadiran nomor IMEI memiliki beberapa tujuan, pertama ialah untuk mengidentifikasi perangkat. Kemudian bisa juga untuk mencegah pencurian. Jika pengguna dapat mengidentifikasi nomor IMEI yang ada di ponsel, maka pencuri tidak dapat menggunakan ponsel meski mereka telah mengganti kartu SIM.
Nomor ini langsung terintegrasi dengan perangkat keras di dalam perangkat, sehingga mustahil untuk mengubahnya tanpa harus merusak ponsel. Saat operator telekomunikasi tahu, ponsel telah dicuri, mereka dapat memasukkan ponsel itu ke dalam daftar hitam.
IMEI seperti KTP
IMEI diibaratkan seperti KTP. Pada ponsel terdapat dua identitas, satu berupa identitas dari pabrikan, dua adalah identitas untuk jaringan. Ponsel black market atau yang memiliki IMEI ilegal tidak membayar pajak ke negara, sehingga tak jarang perangkat dijual dengan harga murah.
Regulasi ini merupakan sinergi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Teknis pemblokiran sedang dalam tahap diskusi, yang mana juga melibatkan perusahaan operator seluler. Peraturan ini rencananya akan mulai diterapkan pada bulan depan.
Untuk tugas Kominfo dalam hal ini yakni mengurusi identitas IMEI dan Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Numbe (MSISDN). IMEI merupakan identitas dari handphone sedangkan MSISDN merupakan nomor kartu SIM.
Cara lacak IMEI
Cara untuk mengecek IMEI adalah dengan memasukan *#06# pada ponsel, kemudian masuk dalam situs kemenperin.go.id/imei. Pemilik ponsel akan tahu apakah ponsel yang mereka miliki adalah legal atau malah yang berpotensi diblokir pemerintah.
Untuk mengidentifikasi perangkat ilegal, IMEI dan MSISDN akan dicocokkan. Persis seperti pencocokan data kependudukan dengan nomor prabayar saat registrasi prabayar beberapa waktu lalu. (ali)
