Disebut Offside oleh Anies Baswedan, Begini Respons BPPT

Polusi Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengkritik rencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT terkait penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk menekan polusi udara di Ibu Kota.

PKS Berterima Kasih kepada Anies-Cak Imin dan Merasa Bangga Jadi Koalisi Perubahan

Anies menilai rencana menggunakan hujan buatan untuk Jakarta belum matang. Mantan Mendikbud itu menyebutkan, pengumuman BPPT kepada khalayak soal hujan buatan sudah offside.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT, Tri Handoko Seto, menyebutkan institusinya selalu ingin yang terbaik dalam memberikan layanan teknologi.

Presiden PKS: Saatnya Pak Anies Mendukung Kader PKS untuk Maju di Pilkada DKI

"Untuk hal ini kami ya, kami semangat jika DKI memang mau benar menerapkan teknologi anak bangsa, yakni teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi polusi udara di wilayah DKI Jakarta," ungkap Tri Handoko Seto melalui pesan instan, Jumat, 5 Juli 2019.

Pria yang biasa disapa Seto ini menekankan, BBTMC berupaya menyampaikan upaya mitigasi terhadap polusi udara di DKI ini, guna membuat masyarakat tidak resah.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Rosan: Mari Bersatu Wujudkan Indonesia Emas

"Karena TMC (teknologi modifikasi cuaca) untuk polusi udara baru pertama kali diadakan, kami rilis sebagai upaya kita membantu DKI menjelaskan kepada masyarakat supaya tidak resah," ujarnya.

Soal Gubernur DKI yang menginginkan adanya solusi jangka pendek dan panjang, Seto menjelaskan, TMC sudah terbukti berhasil dalam penanggulangan kebakaran hutan, lahan dan meminimalisir kabut asap, dalam berbagai operasi TMC di wilayah Sumatera Selatan, Riau, dan Kalimantan. 

"Pak Anies menginginkan solusi terhadap polusi udara yang matang untuk jangka panjang. Sedangkan TMC kan sudah matang untuk jangka pendek, seperti mengatasi kebakaran hutan dan lahan, sebagai upaya mitigasi bencana," terangnya.

Terkait dengan munculnya opsi modifikasi cuaca, Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan periode penerapan TMC yang disebutkan sebelumnya, merupakan hasil rapat tim BBTMC BPPT dengan tim TGUPP DKI.

"Itu hasil rapat. Sesuai yg disampaikan pihak DKI. Karena DKI butuh cepat. DKI dalam hal ini diwakili oleh TGUPP minta TMC dilakukan sebelum tanggal 15 di mana tanggal itu anak-anak sudah mulai masuk sekolah, dan kita siap," ungkapnya.

Seto meyakini Pemprov DKI pasti menginginkan solusi teknologi yang terbaik untuk menjadi upaya mitigasi dalam mengatasi polusi udara ke depan. 

"Prinsipnya, kami BPPT selalu siap mendukung DKI dan seluruh Pemda, serta memberikan layanan teknologi modifikasi cuaca untuk berbagai tujuan kesejahteraan masyarakat, termasuk mengurangi polusi udara yang dapat membahayakan warga," ujar Seto. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya