- Xiaomi
VIVA – Perusahaan teknologi asal China, Xiaomi, untuk pertama kalinya masuk Fortune Global 500. Fortune Global 500 merupakan daftar tahunan yang memuat 500 perusahaan terbaik di seluruh dunia berdasarkan peringkat yang dirangkum dan diterbitkan oleh majalah Fortune selama 67 tahun berturut-turut.
Atas pencapaian tersebut, Founder dan CEO Xiaomi, Lei Jun, menyampaikan surat terbuka yang berisi ucapan terima kasih pada semua kolega dan pemangku kepentingan di seluruh dunia.
Tak hanya itu, Lei Jun juga menyatakan bahwa perusahaan memberikan hadiah berupa saham bagi puluhan ribu karyawan. Seperti dikutip dari surat terbuka Lei Jun yang dikirimkan pada media, Selasa, 23 Juli 2019.
".... Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih mendalam untuk semua orang yang bekerja di Xiaomi, dan untuk seluruh anggota keluarga mereka yang tak pernah berhenti memberikan dukungan. Sukses masuk ke dalam daftar tersebut tak terlepas dari usaha semua orang. Maka dari itu, kami akan mempersembahkan sebuah hadiah spesial bagi 20.538 karyawan dan para anggota tim eksternal kami sebagai bentuk apresiasi dari Xiaomi."
"Masing-masing akan menerima 1.000 saham Xiaomi. Yang mana, 500 saham untuk merayakan pencapaian Xiaomi di Global 500, dan 500 saham lainnya sebagai hadiah bagi keluarga tercinta maupun teman masing-masing karyawan yang tak henti memberikan dukungannya."
Surat terbuka itu ditutup dengan manis menggunakan panggilan Xiaomiers tercinta. Lei Jun juga mengingatkan bahwa kerja keras akan berbuah sesuatu yang manis. “Xiaomiers tercinta, perjalanan yang berat seringkali menuntun kita menuju tempat yang indah. Mari rangkul impian kita, ingat misi kita, dan lewati berbagai kesulitan demi mengejar komitmen kita untuk terus melakukan inovasi bagi semua orang di dunia dan menjadikan Xiaomi sebagai perusahaan yang luar biasa!”
Xiaomi didirikan pada April 2010 dan terdaftar pada papan utama bursa efek Hong Kong pada 9 Juli 2018 (1810.HK). (ase)
Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita
Kejaksaan Agung (Kejagung) memutuskan agar smelter timah dari lima perusahaan bisa tetap beroperasi walau sudah disita terkait kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas t
