Perusahaan Bisa Habiskan 10 Persen Pendapatan untuk Go Digital

Ilustrasi investasi di era digital.
Sumber :
  • Imarticus

VIVA – Semakin kesini, semakin banyak perusahaan yang hendak go digital. Pasalnya tren ini pernah diprediksi oleh CEO Microsoft, Satya Nadella, mengatakan di masa depan perusahaan akan berbasis pada software

5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul

Berdasarkan studi dari International Data Corporation (IDC), secara global total pengeluaran perusahaan untuk mewujudkan transformasi digital mencapai US$2 triliun atau Rp28 quadriliun pada tahun 2022. 

Setidaknya mereka akan mengalokasikan 10 persen dari pendapatan, untuk mengeksekusi strategi digital sebagai investasi jangka panjang. Jika tidak melakukan transformasi bisnis, perusahaan takut ertinggal atau kalah dari kompetitor. 

Toyota dan Daihatsu Reformasi Besar-besaran

Memahami tren ini, Sagara Technology selaku perusahaan konsultan teknologi dan agensi produk digital, hadir menyediakan solusi end-to-end untuk mendukung perusahaan go digital. 

Sagara Technology bergerak di bidang produksi dan pengembangan software, dengan layanan website development, ecommerce, pengembangan aplikasi Android dan IOS, big data, hingga pelatihan tenaga kerja IT.

Awas Rugi Bandar Tidak Memanfaatkan Ruang Digital

"Sagara memiliki beberapa nilai plus yang sulit didapatkan dari software house lain di Indonesia. Yang pertama, Sagara menonjolkan pendekatan relationship-based dan fokus pada penyelesaian masalah," kata Pendiri Sagara Technology, Adi Arriansyah. 

Adi melanjutkan, ketika klien meminta solusi, tim IT akan melakukan analisis terlebih dahulu, memastikan bahwa solusi tersebut relevan dengan masalah. Bahkan Ia tak segan untuk turun tangan menangani klien dan memastikan eksekusi tim berjalan baik dari awal hingga produknya tuntas.

"Kami selalu menawarkan produk yang dinamis, menggunakan instrumen tech stack paling modern, seperti Node.js dan Express. Sementara untuk pengembangan aplikasi, kami memfokuskan diri ke Native Apps, seperti Kotlin untuk Android, ataupun Swift untuk iOS," ujar Adi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya