Virus Misterius Berusia 15 Ribu Tahun 'Sembunyi' di China

Pegunungan es di Tibet, China
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Dunia sedang digemparkan oleh wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, China. Ternyata tak cuma virus corona, China juga 'menyimpan' virus kuno berusia belasan ribu tahun.

Motor Delapan Silinder Asal China Siap Meluncur

Selama 15 ribu tahun, pegunungan es di Utara Tibet, China menjadi rumah bagi virus kuno yang tidak dikenal oleh dunia modern. Hal itu terkuak ketika para ilmuwan baru-baru ini mengambil dua sampel dari inti lapisan es di Tibet.

Hasilnya, ditemukan 28 jenis kelompok virus baru yang belum pernah ada sebelumnya. Mempelajari aneka virus misterius tersebut bisa berarti dua hal. Pertama, para ilmuwan dapat meneliti virus mana yang bisa berkembang pesat dalam iklim dan lingkungan yang berbeda dari waktu ke waktu. Hasil penelitian itu dicantumkan dalam database bioRxiv tertanggal 7 Januari 2020.

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China

Lalu ada kemungkinan terburuk, lapisan es yang meleleh akibat perubahan iklim akan melepaskan patogen tersebut ke alam bebas, dilansir dari Live Science, Senin, 27 Januari 2020. Kalau hal itu akan terjadi, maka ilmuwan menyarankan untuk mempelajari virus-virus baru tersebut sebaik mungkin.

Mempelajari mikroba kuno dalam lapisan es cukup rumit. Pasalnya, sangat mudah untuk mengkontaminasi sampel inti es dengan bakteri modern. Jadi, para peneliti menciptakan protokol baru untuk menjaga inti es tetap steril.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

Baca juga: Benarkah Virus Corona Senjata Biologi yang Dikembangkan China?

Dalam kasus ini, dua sampel inti es dari puncak dataran es Guliya di pegunungan Tibet diambil pada tahun 1992 dan 2015. Pada saat itu ,tidak ada perlakuan khusus untuk menghindari kontaminasi bakteri pada saat pengeboran atau proses pemindahan.

Dengan kata lain, permukaan dari inti es tersebut telah terkontaminasi. Tapi, bagian dalam es masih murni. Untuk mengakses inti es, para peneliti bekerja dalam ruangan bersuhu -5 derajat celsius. Mereka menggunakan alat steril untuk mengikis 0,5 cm lapisan terluar es. Lalu, inti es dibasuh dengan ethanol untuk mengikis 0,5 cm lapisan terluar es. Terakhir, mereka mencairkan 0,5 cm lapisan es dengan air steril.

Setelah menghilangkan 1,5 cm lapisan es, para ilmuwan dapat meneliti lapisan dalam es yang bebas kontaminasi.

Dari eksperimen ditemukan 33 grup virus genera di dalam inti es. 28 Di antaranya merupakan kelompok virus asing yang belum tercatat. "Mikroba di dalam dua inti es sangat berbeda. Mungkin dipengaruhi oleh perbedaan iklim saat terjadi pembekuan," tulis para ilmuwan dalam laporan mereka.

Selama ini, lapisan es menyimpan virus misterius dalam jangka waktu yang lama. Dalam keadaan beku, virus-virus tersebut dalam keadaan tidak aktif. Lapisan es yang mengawetkan mereka.

"Kita masih sangat jauh dalam meneliti seluruh jenis virus yang ada di bumi," kata Chantal Abergel, peneliti di French National Centre for Scientific Research. Ketika perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia mencairkan lapisan es, virus tersebut dapat 'terbangun' dari tidur panjangnya.

Penelitian terhadap virus kuno memberi pengetahuan awal terhadap virus jenis baru dan lingkungan tempat hidup mereka. Para ilmuwan juga mempelajari dampaknya terhadap kelompok mikroba yang ada saat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya