Amerika Punya Senjata Rahasia: Tahu Semua Bom Dalam Hitungan Detik

Tentara AS.
Sumber :
  • Instagram/@scifi.bartener

VIVA – Ilmuwan Amerika sedang membuat senjata rahasia yang bisa tahu segala jenis bom dan bahan peledak. Mereka diminta Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS/US Navy) membuat program robot belalang untuk mengganti peran anjing pelacak di masa depan.

Kopi Unggulan Indonesia Juara Dunia di  Specialty Coffee Expo 2024 Amerika Serikat

Dilansir dari New York Post, Jumat, 21 Februari 2020, robot belalang ini nantinya mampu mencium berbagai aroma dan bau yang berbeda, termasuk bahan peledak pembuat bom. Makalah penelitian para ilmuwan ini sudah diterbitkan di BioRvix.

Mereka juga mengatakan bahwa serangga telah digunakan untuk mendeteksi gas yang dilepaskan oleh zat seperti ammonium nitrat yang sering digunakan oleh kelompok teroris untuk membuat bom, serta bahan peledak militer TNT dan RDX.

Honda Siapkan Fasilitas Produksi Mobil Listrik

Belalang yang dipasangkan dengan komponen robot dan dipaparkan lima bahan peledak berbeda ini hanya membutuhkan waktu 500 milidetik unuk mengetahui paparan bahan peledak tersebut. Para ilmuwan memilih belalang karena antena kecil pada tubuhnya dipenuhi sekitar 50 ribu neuron penciuman.

Belalang

4 Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon
Ilustrasi belalang.

Selain itu, terpilihnya belalang juga karena kuat dan mampu membawa muatan yang besar di tubuhnya. Ilmuwan juga menanamkan elektroda ke otak belalang untuk menganalisis aktivitas saraf ketika mereka berada di sekitar paparan zat yang berbeda.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Angkatan Laut AS telah mengalokasikan dana sebesar US$750 ribu untuk menyukseskan proyek tersebut sejak 2016.

Kendati belum ada komentar resmi terkait proyek ini, namun ilmuwan dari Universitas Washington, Baranidharan Raman, mengaku optimis ketika menerima dana hibah tersebut.

"Kami berharap proyek ini dapat mengembangkan dan menunjukkan bukti dan konsep berbasia locust hybrid dengan sensor kimia untuk mendeteksi ledakan," kata Raman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya