Face Recognition Makin Cerdas, Bisa Kenali Wajah Meski Pakai Masker

Ilustrasi face recognition atau pengenalan wajah.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Teknologi pengenalan wajah atau face recognition semakin berkembang kepintarannya. Kali ini, face recognition bisa mengenali manusia meski menggunakan aksesoris seperti masker di wajahnya. Padahal, teknologi tersebut mengharuskan wajah manusia 'bersih' alias tidak terhalang oleh, misalnya, kacamata atau topi.

Terkuak, Ini Identitas Mayat Perempuan dengan Wajah Hancur di Dermaga Pulau Pari

Apalagi wajah ditutupi masker, yang saat ini menjadi alasan banyak masyarakat lantaran untuk melindungi diri dari Virus Corona Covid-19. Namun, salah satu perusahaan Artificial Intelligence (AI) terbesar di dunia, SenseTime, mengumumkan jika telah memperbarui teknologi face recognition di China.

Dikutip dari laman Mashable, Senin, 24 Februari 2020, hal ini dilakukan untuk mendeteksi orang bahkan jika mereka menggunakan masker, syal, bahkan jenggot palsu. Tapi sebenarnya teknologi ini bukanlah barang baru. Pada 2007, Amarjot Singh dan timnya dari Universitas Stanford mempublikasikan penelitian Disguised Face Identification atau DFI.

Biar Aman dan Terpercaya, 5 Faktor Ini Wajib Dipertimbangkan saat Pilih Klinik Kecantikan

"Identifikasi pengenalan wajah orang dengan sejumlah poin kunci pada wajah dan menghubungkannya bersama untuk membentuk tamda spesifik orang yang unik," kata Singh. Ia mengakui jika masih ada celah dalam teknologi ini, namun kecocokannya bisa diperhitungkan.

Poin kunci yang dimaksud Singh adalah area sekitar mata, hidung, dan bibir. Namun menurut studi yang dia buat mengklaim jika bisa mengenali seseorang hanya dari mata dan hidungnya. Penelitian Singh telah dikembangkan oleh Universitas Bradford yang memiliki keakuratan 90 persen menggunakan gambar wajah parsial.

5 Dampak Buruk Stres Buat Kesehatan Kulit, Penuaan Dini Hingga Bikin Kusam

Teknologi facial recognition bukan sesuatu yang asing lagi di era sekarang. Teknologi ini telah diterapkan hampir di mana saja: jalanan, tempat belanja, bandara, hingga gawai. Dengan deteksi wajah, setiap orang dapat diverifikasi identitasnya untuk tujuan keamanan: apakah kita termasuk kriminal atau tidak.

Pangsa pasar facial recognition punya nilai sekitar US$3 miliar dan diperkirakan bakal terus tumbuh hingga US$6 miliar pada 2021. Pada dasarnya, pendeteksian wajah sama seperti halnya teknologi pencocokan sidik jari, pemindaian retina, sampai pengenalan suara yang dilakukan untuk membedakan antara kondisi fisik seseorang yang satu dengan lainnya.

Semua sistem tersebut mengambil data dari orang yang tidak dikenal, menganalisis data dalam input, serta baru dicocokan dengan entri yang ada di database.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya