Helm Robocop Dilengkapi Teknologi Canggih Penangkal Virus Corona

Helm N901 yang terinspirasi Robocop.
Sumber :
  • Abacusnews

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup asal China Kuang Chi berhasil menciptakan helm pintar yang dilengkapi teknologi canggih untuk meminimalisir penyebaran Virus Corona Covid-19 bagi yang memakainya serta mendeteksi orang yang terjangkit wabah mematikan itu. Helm N901 yang terinspirasi oleh Robocop ini dilengkapi kode QR dan fitur pengenalan wajah (face recognition).

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

Selain itu, kacamatanya terpasang teknologi augmented reality (AR) dan berbagai pilihan konektivitas seperti wifi, Bluetooth, dan jaringan 5G. Helm N901 telah disebar untuk digunakan oleh aparat kepolisian di Shanghai maupun kota-kota besar China lainnya. Startup yang berbasis di Shenzhen ini merancang helm N901 untuk mengukur suhu tubuh dalam kerumunan dengan kamera inframerah khusus, yang memungkinkan deteksi cepat hingga lima meter jauhnya.

"Kami berupaya untuk memerangi penyebaran Virus Corona dan menjaga rakyat agar tetap aman dan selamat," demikian keterangan resmi Kuang Chi, seperti dikutip dari Sputniknews, Senin, 2 Maret 2020. Helm N901 diklaim canggih dan aman karena metamaterialnya yang digunakan untuk teknologi komunikasinya setara dengan helm yang dipakai astronot serta nirkabel.

Lalu Lintas Bundaran HI Padat di Malam Takbiran, Banyak Pemotor Tak Pakai Helm

Helm Robocop ini mulai diperkenalkan sejak November 2019, namun baru sekarang digunakan secara massal di China. Selain Kuang Chi, sejumlah raksasa teknologi China ikut mengembangkan solusi dalam memerangi Covid-19 seperti pemutaran suhu cerdas, yang juga terinspirasi dari Robocop. Baidu dan Megvii pun sama-sama menunjukkan sistem deteksi demam mereka, yang saat ini sedang digunakan dalam sistem kereta bawah tanah di Beijing.

DJI baru-baru ini meningkatkan akurasi dan ketepatan drone pencitraan termal mereka yang sudah ada ketika datang untuk mengukur suhu dengan mudah menambahkan kapas sederhana ke desain mereka.

Hadapi Tantangan Melalui Inovasi

Bruce Aylward, ketua tim untuk Misi Gabungan Covid-19 antara China dan WHO, mengatakan negara itu telah mengambil "pendekatan pragmatis" untuk memutuskan memerangi penyebaran Virus Corona. Kendati demikian, masih belum jelas kapan wabah tersebut berhenti 'berekspansi', karena berita terbaru menyebutkan bahwa Covid-19 sudah sampai Eropa.

Virus Corona kini menjadi wabah yang ditakuti penduduk dunia. Semua orang berjaga-jaga agar tak tertular virus yang bisa mematikan ini. Tapi yang perlu diketahui dan menjadi pertanyaan banyak orang adalah bagaimana cara virus ini menyebar, dan jika virus berada di udara atau permukaan benda berapa lama ia akan bertahan sampai akhirnya berpotensi menempel ke manusia?

Berdasarkan informasi yang sudah tersebar soal Virus Corona, para ahli penyakit mengatakan wabah baru virus bernama Covid-19 ini menyebar dari orang ke orang melalui batuk atau bersin. Kontak dengan feses dari orang yang terinfeksi juga dapat menularkan virus tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut bagi seseorang untuk terinfeksi dengan menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus di atasnya dan kemudian orang itu menyentuh mulut, hidung atau mata mereka sendiri.

Berbagai studi terkait Virus Corona menyimpulkan bahwa virus corona manusia dapat tetap menular pada permukaan benda hingga sembilan hari pada suhu kamar. Namun, mereka dapat dengan cepat dianggap tidak aktif bila disemprot disinfektan biasa, dan juga dapat menghilang pada suhu yang lebih tinggi. Namun, masih belum jelas apakah Virus Corona berperilaku dengan cara yang sama atau tidak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya